putranya. Cerita yang tentunya dialami tiap orangtua. Anak-anak
tidak hanya mewarisi kemiripan secara bentuk fisik, tetapi juga
sifat-sifat dan kecenderungan orangtuanya. Kalau saja boleh, mungkin
para orangtua ingin membentuk anaknya dengan semua sifat yang baik
saja, tetapi tentu saja itu tidak mudah
Kenyataan ini sedikit banyak menolong kita memahami pernyataan Tuhan
Yesus tentang pentingnya kelahiran kembali (ayat 3). Jelas yang
dimaksud Yesus bukanlah proses kelahiran jasmani yang diulang dua
kali, karena hasilnya akan sama saja: manusia berdosa yang tidak
dapat ambil bagian dalam Kerajaan Allah. Di sini Yesus sedang
berbicara tentang pembentukan hidup yang sama sekali baru oleh karya
Roh Kudus. Renovasi total yang tidak mungkin dilakukan manusia.
Kelahiran pertama membentuk manusia secara jasmani (ayat 6). Ada
kebutuhan untuk bertahan hidup, mengasihi dan dikasihi, dan
sebagainya. Kelahiran kedua membentuk manusia secara rohani. Ada
gairah akan hal-hal yang rohani, hasrat untuk mengenal Tuhan dan
menyelaraskan hidup dengan kehendak-Nya
Hanya anugerah Roh Kudus yang memungkinkan kita menyadari
ketidakberdayaan kita, memercayakan diri kepada Yesus sebagai
Juruselamat, dan mengalami kelahiran kembali. Nikodemus, dengan
segala pengetahuan rohaninya tidak dapat ambil bagian dalam Kerajaan
Allah tanpa karya Roh Kudus ini. Demikian juga dengan kita, bukan?
Status kristiani turun temurun atau keaktifan dalam kegiatan
gerejawi bukan jaminan kita dilahirkan kembali. Sudahkah renovasi
total oleh Roh Kudus kita alami? --HAN
HIDUP YANG DIBARUI TAK DAPAT DIHASILKAN SENDIRI,
HANYA ROH KUDUS YANG DAPAT MENJADIKAN KITA ANAK-ANAK ILAHI
Yohanes 3:1-8
tidak hanya mewarisi kemiripan secara bentuk fisik, tetapi juga
sifat-sifat dan kecenderungan orangtuanya. Kalau saja boleh, mungkin
para orangtua ingin membentuk anaknya dengan semua sifat yang baik
saja, tetapi tentu saja itu tidak mudah
Kenyataan ini sedikit banyak menolong kita memahami pernyataan Tuhan
Yesus tentang pentingnya kelahiran kembali (ayat 3). Jelas yang
dimaksud Yesus bukanlah proses kelahiran jasmani yang diulang dua
kali, karena hasilnya akan sama saja: manusia berdosa yang tidak
dapat ambil bagian dalam Kerajaan Allah. Di sini Yesus sedang
berbicara tentang pembentukan hidup yang sama sekali baru oleh karya
Roh Kudus. Renovasi total yang tidak mungkin dilakukan manusia.
Kelahiran pertama membentuk manusia secara jasmani (ayat 6). Ada
kebutuhan untuk bertahan hidup, mengasihi dan dikasihi, dan
sebagainya. Kelahiran kedua membentuk manusia secara rohani. Ada
gairah akan hal-hal yang rohani, hasrat untuk mengenal Tuhan dan
menyelaraskan hidup dengan kehendak-Nya
Hanya anugerah Roh Kudus yang memungkinkan kita menyadari
ketidakberdayaan kita, memercayakan diri kepada Yesus sebagai
Juruselamat, dan mengalami kelahiran kembali. Nikodemus, dengan
segala pengetahuan rohaninya tidak dapat ambil bagian dalam Kerajaan
Allah tanpa karya Roh Kudus ini. Demikian juga dengan kita, bukan?
Status kristiani turun temurun atau keaktifan dalam kegiatan
gerejawi bukan jaminan kita dilahirkan kembali. Sudahkah renovasi
total oleh Roh Kudus kita alami? --HAN
HIDUP YANG DIBARUI TAK DAPAT DIHASILKAN SENDIRI,
HANYA ROH KUDUS YANG DAPAT MENJADIKAN KITA ANAK-ANAK ILAHI
Yohanes 3:1-8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar