Rabu, 15 Mei 2013

KESESAKAN MENJADI KESEMPATAN

Nats: Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku. (Mazmur 138:7)

Di sepanjang perjalanan hidup saya bersama keluarga, jatuh bangun sudah menjadi hal yang sering kami alami. Saat jatuh kadang kami tidak menyadari bahwa Tuhan sedang menempa kami menjadi pengikut-Nya yang lebih tegar.

Demikian juga dengan Daud. Kesesakan hidup dapat menjadi alat Allah untuk menjadikannya lebih menyelami kebesaran kasih setia-Nya. Mazmur ucapan syukur ini mengisahkan pengalaman pemazmur ketika Allah menyelamatkannya di tengah kesesakan. Daud menaikkan doanya kepada Allah, dan ia beroleh daya juang baru. Pemazmur memuji nama Allah karena kasih dan kesetiaan-Nya kepada janji-Nya. Pemazmur sangat sadar bahwa pertolongan yang Allah berikan kepadanya semata-mata hanya karena keberadaan diri Allah, dan juga karena Allah setia kepada janji-Nya. Pemazmur yang menyadari siapa dirinya tentu saja sangat berterima kasih karena Allah yang mahatinggi bersedia melihat dan menolong ia yang hina. Tidak mengherankan pemazmur begitu bersemangat memberitakan nama dan kesetiaan Allah. Ia yakin bahwa nantinya semua raja di bumi akan bersyukur kepada Allah.

Melalui mazmur ini, kita belajar bahwa orang percaya tidak perlu bersedih hati pada waktu mengalami kesesakan. Jika hal itu menimpa kita, tetap pujilah Allah, bersyukurlah atas kesetiaan-Nya, dan ingatlah bahwa segala kejadian berada di bawah kendali kuasa dan kehendak-Nya. Tetaplah percaya, jika Tuhan sanggup mengubah kesesakan menjadi kesempatan untuk menyelami kasih dan kuasa-Nya dengan kacamata baru. --ENO

KESESAKAN BUKANLAH JALAN BUNTU,
MELAINKAN JENDELA BARU UNTUK MELIHAT KEBAIKAN ALLAH.

Mazmur 138:1-8

Sumber: http://renunganharian.net
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar