POHON NATAL
"Seberapa penting pohon dalam merayakan Natal?"
Dari sekian banyak kebiasaan Natal, bayangan apa yang pertama
melintas di pikiran Anda?
Sulit untuk membayangkan Natal tanpa pohon Natal. Namun
kemunculannya di rumah-rumah adalah kebiasaan yang baru dimulai
selama dua atau tiga ratus tahun yang lalu. Sebelum itu, orang
Kristen cenderung memasang pohon di gereja, pohon itu biasanya
dibiarkan tanpa dihiasi.
Apa yang Disimbolkan Pohon? Mengapa Sebenarnya Ada Pohon Natal?
Pohon Natal, terutama dari bahan pohon cedar atau aras, adalah
simbol yang banyak terdapat di Perjanjian Lama sebagai lambang
kekuatan dan kemuliaan umat Allah. Pohon Natal yang diambil dari
pohon hijau abadi [tidak pernah berubah warna atau rontok, Red.]
melambangkan kehidupan kekal, janji bagi semua yang percaya pada
Yesus yang lahir pada hari Natal untuk mati menebus dosa kita.
Jemaat mula-mula di Roma mengambil cabang pohon hijau abadi dan
menggunakannya sebagai bagian perayaan kekristenan. Mereka melihat
arti baru yang lebih dalam pada pohon hijau abadi: kelenturan dan
kekuatan cabang pohon hijau abadi menjadi simbol pekerjaan Roh Kudus
dalam kehidupan mereka yang mengikuti Yesus Kristus, aroma yang
segar dan manis melambangkan persembahan doa mereka yang harum, dan
buah pohon menjadi simbol buah Roh Kudus dalam kehidupan mereka.
Mengapa Pohon Dihiasi?
Menurut tradisi, pohon Natal mulai dihiasi ketika Martin Luther
melihat bagaimana bintang-bintang di langit seperti bertaburan di
cabang pepohonan hijau abadi besar di Black Forest. Ia membawa
sebatang pohon kecil ke rumah dan menghiasinya dengan lilin-lilin
kecil yang dinyalakan pada malam Natal, sebagai cara menyatakan pada
keluarganya simbol ganda Kristus sebagai Terang Dunia dan Juru
Selamat Abadi. Orang-orang lain segera mengikuti cara merayakan
Natal yang penuh arti ini. Pohon Natal di jendela orang percaya
menjadi cara menyatakan kesaksian iman mereka pada masyarakat di
sekitarnya.
Salah satu cara penuh arti untuk menyalakan kembali simbol-simbol
ini adalah bergabung dengan keluarga Anda dan berburu pohon Natal
sendiri.
* Pasang pohon cemara yang masih hidup di dalam pot besar. Anda
bisa membeli pohon cemara berukuran sedang.
* Mungkin Anda ingin memasang pohon cemara di rumah Anda pada awal
Adven dan membiarkannya tanpa dihiasi sampai malam Natal. Nikmati
aromanya yang segar.
* Setelah Natal berlalu, Anda bisa menanamnya di halaman. Dengan
demikian Anda bisa membantu mengurangi penebangan hutan yang
berlebihan dan tetap menikmati keindahan pohon asli.
Pohon Natal bukan hanya indah. Pohon Natal juga khotbah terselubung.
Dengarkan pesannya!
Diambil dan disunting dari:
Judul artikel: Berburu Pohon Natal Sendiri
Judul buku: 52 Cara Sederhana Membuat Natal Menjadi Istimewa
Penulis: Jan Dargatz
Penerjemah: Esther S. Mandjani
Penerbit: Interaksara, 1999
Halaman: 77 -- 79
Artikel ini juga bisa Anda baca di:
Nama situs: Situs Natal Indonesia
Alamat URL: http://natal.sabda.org/pohon_natal
Tanggal akses: 28 September 2010
"Seberapa penting pohon dalam merayakan Natal?"
Dari sekian banyak kebiasaan Natal, bayangan apa yang pertama
melintas di pikiran Anda?
Sulit untuk membayangkan Natal tanpa pohon Natal. Namun
kemunculannya di rumah-rumah adalah kebiasaan yang baru dimulai
selama dua atau tiga ratus tahun yang lalu. Sebelum itu, orang
Kristen cenderung memasang pohon di gereja, pohon itu biasanya
dibiarkan tanpa dihiasi.
Apa yang Disimbolkan Pohon? Mengapa Sebenarnya Ada Pohon Natal?
Pohon Natal, terutama dari bahan pohon cedar atau aras, adalah
simbol yang banyak terdapat di Perjanjian Lama sebagai lambang
kekuatan dan kemuliaan umat Allah. Pohon Natal yang diambil dari
pohon hijau abadi [tidak pernah berubah warna atau rontok, Red.]
melambangkan kehidupan kekal, janji bagi semua yang percaya pada
Yesus yang lahir pada hari Natal untuk mati menebus dosa kita.
Jemaat mula-mula di Roma mengambil cabang pohon hijau abadi dan
menggunakannya sebagai bagian perayaan kekristenan. Mereka melihat
arti baru yang lebih dalam pada pohon hijau abadi: kelenturan dan
kekuatan cabang pohon hijau abadi menjadi simbol pekerjaan Roh Kudus
dalam kehidupan mereka yang mengikuti Yesus Kristus, aroma yang
segar dan manis melambangkan persembahan doa mereka yang harum, dan
buah pohon menjadi simbol buah Roh Kudus dalam kehidupan mereka.
Mengapa Pohon Dihiasi?
Menurut tradisi, pohon Natal mulai dihiasi ketika Martin Luther
melihat bagaimana bintang-bintang di langit seperti bertaburan di
cabang pepohonan hijau abadi besar di Black Forest. Ia membawa
sebatang pohon kecil ke rumah dan menghiasinya dengan lilin-lilin
kecil yang dinyalakan pada malam Natal, sebagai cara menyatakan pada
keluarganya simbol ganda Kristus sebagai Terang Dunia dan Juru
Selamat Abadi. Orang-orang lain segera mengikuti cara merayakan
Natal yang penuh arti ini. Pohon Natal di jendela orang percaya
menjadi cara menyatakan kesaksian iman mereka pada masyarakat di
sekitarnya.
Salah satu cara penuh arti untuk menyalakan kembali simbol-simbol
ini adalah bergabung dengan keluarga Anda dan berburu pohon Natal
sendiri.
* Pasang pohon cemara yang masih hidup di dalam pot besar. Anda
bisa membeli pohon cemara berukuran sedang.
* Mungkin Anda ingin memasang pohon cemara di rumah Anda pada awal
Adven dan membiarkannya tanpa dihiasi sampai malam Natal. Nikmati
aromanya yang segar.
* Setelah Natal berlalu, Anda bisa menanamnya di halaman. Dengan
demikian Anda bisa membantu mengurangi penebangan hutan yang
berlebihan dan tetap menikmati keindahan pohon asli.
Pohon Natal bukan hanya indah. Pohon Natal juga khotbah terselubung.
Dengarkan pesannya!
Diambil dan disunting dari:
Judul artikel: Berburu Pohon Natal Sendiri
Judul buku: 52 Cara Sederhana Membuat Natal Menjadi Istimewa
Penulis: Jan Dargatz
Penerjemah: Esther S. Mandjani
Penerbit: Interaksara, 1999
Halaman: 77 -- 79
Artikel ini juga bisa Anda baca di:
Nama situs: Situs Natal Indonesia
Alamat URL: http://natal.sabda.org/pohon_natal
Tanggal akses: 28 September 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar