Sabtu, 08 Januari 2011

LEBIH MURAH

Suatu pagi, saya memesan tiket pesawat pada teman beberapa hari
menjelang Lebaran. Ia mendapatkan tiket yang relatif murah pada
musim mudik, dan berjanji akan segera mengirimkannya. Saya
tunggu-tunggu, tiket tidak kunjung datang juga hingga sehari
menjelang keberangkatan. Dengan agak jengkel, saya meneleponnya.
Ternyata ia sedang mencari tiket yang lebih murah lagi dan, ya, ia
memang berhasil mendapatkannya! "Makanya, jangan menggerutu dulu, "
kata hati saya.

Pengalaman itu menolong saya memahami tingkah bangsa Israel. Tiga
hari berjalan di padang gurun tanpa mendapatkan air, begitu
mendapati air di Mara, ternyata airnya pahit. Jelas saja mereka
menggerutu. Namun, sungut-sungut itu menunjukkan ketidakpercayaan
mereka akan pemeliharaan Tuhan. Nyatanya, Tuhan mengulurkan bantuan
ketika Musa berseru kepada-Nya.

Kemudian, mereka sampai di Elim. Tempat ini berlimpah air dan
diteduhi pohon kurma. Menurut beberapa arkeolog, jarak dari Mara ke
Elim itu sekitar 20 kilometer atau satu hari perjalanan. Dengan kata
lain, seandainya saja bangsa Israel mau bersabar sehari lagi, mereka
tidak perlu mengomel pada Tuhan. Sayang, tidak diceritakan apakah di
Elim mereka bersorak-sorai dengan ucapan syukur.

Kadang-kadang kita juga melewati tempat seperti Mara: ketika kita
merasa merasa terjepit oleh persoalan hidup dan Tuhan seakan tidak
peduli, ternyata Dia sedang menyiapkan pertolongan yang tak terduga
dan lebih baik dari yang kita harapkan. Karenanya, ketika keadaan
memburuk, jangan biarkan sikap negatif menggerus kepercayaan kita
kepada Tuhan --ARS

PERTOLONGAN TUHAN DATANG MENURUT CARA DAN WAKTU-NYA
SERTA MELAMPAUI PERKIRAAN KITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar