Rabu, 30 Maret 2011

Jangan sia-siakan anugerah

Walau seringkali mendapat teguran dari Yesus, ahli-ahli Taurat dan
imam-imam kepala tetap bersikukuh pada kebenaran diri mereka
masing-masing. Memang orang berdosa tidak mungkin bisa berubah dan
bertobat dari dosa-dosanya kalau bukan karena anugerah Tuhan yang
lebih dahulu dicurahkan kepada mereka.

Hari ini, melalui perumpamaan yang disampaikan Tuhan Yesus, kita
melihat lagi betapa jahat perbuatan ahli-ahli Taurat dan imam-imam
kepala. Yesus mengumpamakan mereka sebagai penggarap-penggarap
yang menyewa kebun anggur dari pemilik kebun anggur yang
melambangkan Allah sendiri. Ketika suatu kali, si pemilik mengutus
hambanya untuk meminta hasil kebun anggurnya, para penggarap kebun
malah memukul dan menyuruh dia pulang tanpa hasil. Demikianlah
kejadian ini berulang sampai hamba yang ketiga diutus. (Bdk. Luk.
11 : 49). Terakhir, si pemilik kebun anggur mengutus anaknya
sendiri untuk melakukan tugas yang sama, seperti yang telah
dilakukan hamba-hamba ayahnya sebelumnya. Namun apa yang terjadi?
Mereka melempar si anak keluar dan membunuh dia karena dialah ahli
waris dari pemilik kebun anggur itu. Para penggarap ternyata tidak
melaksanakan tugas dengan benar. Malah mereka melakukan kejahatan
yang luar biasa besar. Maka Tuhan menegur dengan keras, bahwa
barangsiapa yang masih bermain-main dengan Tuhan, akibatnya ia
akan hancur dan remuk (ayat 18).

Ini adalah gambaran bangsa Israel yang berulang kali menolak Kerajaan
Allah. Berkali-kali Allah mengutus nabi-nabi-Nya kepada mereka,
hingga pada puncak-Nya, Dia mengirimkan Yesus, Anak-Nya untuk
berbicara kepada mereka. Namun tetap saja, mereka menolak. Mereka
justru kemudian menyalibkan Yesus sebagai puncak pemberontakan
mereka. Sungguh ironis!

Sebagai orang percaya di zaman sekarang ini, kita tentu tidak
meragukan Yesus sebagai Anak Allah, Juruselamat yang telah
diberikan Bapa kepada kita. Maka jangan sia-siakan anugerah yang
luar biasa itu. Marilah kita selalu membuka hati dan menerima
kedatangan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar