Senin, 14 Maret 2011

Kualitas seorang murid

Menjadi murid Tuhan bukan hanya bicara tentang hubungan pribadi dengan
Dia, melainkan harus terkait juga dengan hubungan terhadap sesama.
Bacaan ini mengajarkan bahwa orang Kristen punya tanggung jawab
atas sesamanya. Tak boleh hanya peduli diri sendiri. Harus
perhatikan sesama juga.

Yesus memperingatkan bahwa murid Tuhan tak boleh menyesatkan (1-3).
Mereka yang menyesatkan orang lain akan berhadapan dengan hukuman:
ditenggelamkan dengan batu kilangan! Begitu serius dampak sebuah
penyesatan menurut Yesus sehingga hukuman bagi si penyesat pun
tidak main-main! Murid Tuhan memang harus bertanggung jawab atas
segala sesuatu yang mereka ajarkan.

Walau demikian, kita tidak boleh menutup pintu maaf bila ada orang
yang melakukan kesalahan (3-4). Relasi dengan Allah seharusnya
memampukan kita untuk memulihkan relasi dengan sesama.

Lalu perlukah iman yang lebih besar untuk melakukan hal itu? Dalam hal
ini, bukan besar kecil iman yang disorot Yesus, melainkan adakah
iman itu di dalam diri mereka? Karena orang yang beriman akan
melakukan kehendak Allah. Dan Allah dapat bekerja meski hanya ada
iman yang kecil.

Iman harus mewujud juga dalam pelayanan. Ini tugas yang tidak bisa
ditawar-tawar! Pada zaman Yesus, hamba bertanggung jawab atas
banyak hal, mulai dari menyiapkan makanan tuannya sampai bekerja
di ladang. Pekerjaannya seolah tak habis-habis. Yesus memberi
gambaran seorang hamba yang menyiapkan makanan bagi tuannya. Si
hamba tidak boleh makan sampai tuannya selesai makan. Ia juga
tidak perlu menerima ucapan terima kasih seolah-olah telah
melakukan hal yang istimewa. Ia melakukannya karena memang itulah
tugasnya, itulah kewajibannya (10).

Itulah yang Tuhan tuntut juga dari kita, murid-Nya yang hidup di masa
kini. Meski menjadi murid Tuhan merupakan hak istimewa, jangan
kira bahwa kita akan bergelimang kebahagiaan. Kita harus
merendahkan diri dan bersedia mengutamakan orang lain. Kita harus
mengabaikan diri bagi terlaksananya kehendak dan karya Tuhan di
dalam dan melalui kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar