Selasa, 22 Maret 2011

MENCARI PELANGGARAN

Pernah berpapasan dengan operasi lalu lintas bagi pengendara
sepeda motor di jalan raya? Polisi akan memeriksa kelengkapan Anda
dalam berkendara. Jika Anda lalai membawa SIM atau STNK, misalnya,
Anda akan diminta membayar denda. Sebaliknya, apabila surat-surat
An-da lengkap, akankah polisi memberi Anda hadiah dan piagam? Tidak!
Hingga kemudian seolah-olah para polisi hanya bermaksud mencari
pelanggaran Anda, bukan menghargai kepatuhan Anda.

Hukum Taurat kira-kira juga berfungsi seperti itu. Hukum Taurat
dirancang bagi orang berdosa (1 Timotius 1:9) untuk menyadarkan
mereka akan dosa dan pelanggaran mereka. Paulus sendiri mengakui,
oleh hukum Taurat-lah ia mengenal dosa (Roma 7:7). Standarnya yang
sempurna-pelanggaran atas satu bagian berarti pelanggaran atas
seluruh hukum (Yakobus 2:10)-memperlihatkan ketidakmampuan manusia
untuk mematuhinya: tak seorang pun dibenarkan karena melakukan hukum
Taurat. Adapun mereka yang insaf akan melihat bahwa mereka
memerlukan penolong untuk mengatasi kebuntuan tersebut: mereka akan
menyambut anugerah Allah di dalam Kristus dengan sukacita. Hukum
Taurat menuntun mereka untuk beriman kepada Kristus yang akan
membenarkan mereka.

Maka, Hukum Taurat sangat berguna bagi pemberitaan Injil. Charles
Spurgeon menggambarkannya seperti bajak yang menggemburkan tanah
sebelum ditaburi benih. Ketika orang menyadari betapa busuk
pelanggarannya terhadap hukum Allah, ia akan menerima penebusan
Kristus sebagai anugerah tak ternilai. Pakailah hukum Taurat untuk
menuntun orang pada pertobatan! --ARS

HUKUM TAURAT SEPERTI BAJAK UNTUK MENGGEMBURKAN HATI MANUSIA
AGAR SIAP MENERIMA ANUGERAH ALLAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar