Senin, 28 Maret 2011

Menjaga kekudusan

Apa yang akan kita lakukan, ketika mengetahui bahwa sesuatu akan
terjadi pada diri seseorang yang kita kasihi? Pasti kita akan
melindungi dia semampu kita. Kita mungkin akan memberikan nasihat
dan teguran kepada dia. Bila orang tersebut bersikukuh pada
pendiriannya, maka yang dapat kita lakukan hanyalah berdoa dan
berharap agar secepatnya dia sadar dari kekeliruannya.

Tuhan Yesus telah masuk ke Yerusalem. Dia tahu persis kejahatan dan
kebebalan yang tengah berlangsung di kota tersebut. Yesus
menangisi kota tersebut dengan tangisan Ilahi. Betapa tidak. Telah
ribuan tahun, Tuhan mengutus para nabi untuk memperingatkan
mereka, tetapi tidak sedikit pun peringatan itu diindahkan. Sampai
pada kedatangan Yesus, Yerusalem tetap bergeming. Mereka justru
menganiaya dan menyalibkan Yesus, Sang Mesias yang sesungguhnya
amat mereka nantikan. Sungguh ironis. Yesus melihat apa yang akan
terjadi dan menimpa kota tersebut pada masa yang akan datang
(43-44).

Ketika Yesus melanjutkan perjalanan-Nya memasuki kota Yerusalem, Ia
mendatangi Bait Allah sebagaimana kebiasaan yang Dia lakukan di
setiap perjalanan-Nya. Kejahatan Yerusalem sungguh tercermin di
dalam Bait Allah tersebut. Tempat yang seharusnya kudus telah
tercemar oleh praktek keserakahan dan tipu muslihat para pemimpin
agama yang ada pada saat itu. Tuhan Yesus murka. Ia
memorak-porandakan lapak-lapak tempat berlangsungnya praktek jual
beli yang ada di pelataran Bait Allah. Yesus ingin menunjukkan
bahwa kekudusan Allah merupakan prioritas dibandingkan keuntungan
duniawi yang berkedok religiositas. Meskipun dengan tindakan ini,
Tuhan Yesus telah membawa diri-Nya dalam bahaya maut karena para
pemimpin agama Yahudi memantapkan niat mereka untuk melenyapkan
Dia.

Apa yang dilakukan oleh Yesus kiranya mengoreksi kita yang selama ini
menyepelekan kekudusan Tuhan dalam kehidupan kita. Tuhan adalah
prioritas utama, sebab itu kita harus memelihara kekudusan-Nya
dalam hidup kita senantiasa. Jangan coba-coba mencemari
kekudusan-Nya. Akibatnya bisa sangat fatal!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar