Sabtu, 09 April 2011

KETIKA ASA PUTUS

Obor blarak merupakan sebuah idiom Jawa yang menggambarkan
semangat yang mudah menyala, tetapi seketika kemudian surut ke titik
nol. Bagai blarak (daun kelapa) yang bila dibakar akan menyala
terang, tetapi sebentar kemudian segera mati.

Kedatangan Musa dan Harun di hadapan Firaun, membuat penguasa Mesir
itu semakin mempersulit tugas para budak (ayat 6). Tak heran orang
Israel marah kepada Musa dan Harun. Akibatnya, mereka "tidak
mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang
berat itu" (ayat 8). Tekanan yang berat membuat orang Israel tak
lagi mampu meyakini janji pembebasan dari Tuhan. Musa sendiri sempat
dihinggapi rasa putus asa karena respons negatif orang Israel
terhadap dirinya (ayat 11). Namun, Tuhan terus menguatkan Musa untuk
menjadi agen pembebasan bagi bangsanya, menjadi sarana teguran bagi
Firaun, sekaligus mendampingi dan mendidik umat Israel yang mudah
putus asa itu (ayat 12). Baik Musa maupun bangsa Israel, tidak
diizinkan Tuhan untuk menjadi seperti "obor blarak".

Tatkala hendak memulai langkah baru, kita kerap berapi-api: bertanya
kepada Tuhan, meminta hikmat-Nya, berdoa, berpuasa, dan sebagainya.
Namun, bila jawaban tak kunjung datang dan malah kesulitan yang
menghadang, kita menjadi kecil hati, patah semangat, dan melupakan
Tuhan. Sikap semacam ini perlu kita waspadai. Jangan mudah menyerah
kalah pada tantangan. Sesungguhnya Tuhan terus ada untuk memimpin
setiap langkah, setiap karya pelayanan kita di rumah tangga, tempat
belajar, tempat kerja, lingkungan masyarakat, dan sebagainya --DKL

KETIKA KEPUTUSASAAN MENGHAMPIRI
PANDANGLAH DIA YANG TAK PERNAH MEMBIARKAN KITA SENDIRI

Keluaran 6:1-12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar