Kamis, 07 April 2011

Percaya? Meresponslah dengan tepat!

Sebuah surat kabar pernah memuat kartun lelucon yang menggambarkan
seorang tukang obat penumbuh rambut di pinggir jalan yang
menggembar-gemborkan khasiat obat yang dia jual. Anda tahu apa
yang lucu dari kartun itu? Kepala si tukang obat botak! Kartun ini
memperlihatkan bahwa perkataan si tukang obat tidak dapat
dipercaya karena keberadaan dirinya sama sekali tidak
menggambarkan manfaat obat yang dia beritakan.

Dalam perikop ini, Yesus memberitahukan tentang kedatangan-Nya yang
kedua kali. Dalam bacaan kemarin, kita tahu bahwa akan ada masa
yang diperuntukkan bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi. Namun masa itu
akan diakhiri dengan peristiwa-peristiwa membahayakan yang terjadi
di ruang kosmis. Akibatnya, kecemasan menguasai setiap orang di
bumi ini. Pada saat itu, Anak Manusia akan datang ke bumi dalam
kuasa dan kemuliaan (27). Maka meski orang lain cemas akan situasi
dan kondisi pada saat itu, tetapi saat itu justru menjadi saat
yang melegakan bagi orang beriman. Mengapa? Karena saat itu adalah
saat pembebasan (28), saat iman umat Tuhan digenapi, saat
penggenapan atas jaminan keselamatan mereka. Lalu kapan saat itu
terjadi? Yesus tidak memberi tahu waktunya secara persis. Dia
hanya memberitahu bahwa bila semua tanda-tanda itu telah terlihat,
berarti kedatangan Anak Manusia sudah mencapai saatnya (29-31).

Anda percaya pada perkataan Yesus tentang kedatangan-Nya yang kedua
kali dan tentang tanda-tanda yang mendahului semua itu? Ya,
seharusnyalah demikian karena Dia berbicara dengan otoritas yang
jauh lebih besar daripada otoritas para nabi. Dia berbicara
sebagai Anak Allah yang maha tinggi. Dia menjamin bahwa firman-Nya
abadi dan tidak akan lekang oleh waktu (33).

Bila kita percaya Yesus, tentu kita percaya firman-Nya. Bila kita
percaya firman-Nya, tentu kita akan memberi respons terhadap
firman-Nya itu. Bila Dia berkata bahwa Ia akan datang kelak, maka
respons yang tepat adalah hidup dengan mempersiapkan diri dalam
kekudusan dan ketaatan penuh kepada Dia. Jangan tunda!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar