Alkitab menunjukkan bahwa tidak semua umat Allah akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga (bdk. Mat. 7:21-23), karena memang tidak semua umat
Allah sungguh-sungguh beriman kepada Tuhan (bdk. dengan istilah
"Kristen KTP"). Generasi pertama yang keluar dari Mesir misalnya
adalah generasi yang secara umum tidak beriman (bdk. Bil. 14:11),
dan karenanya Allah bersumpah bahwa mereka tidak akan masuk ke
dalam perhentian Allah (Mzm. 95:8-11).
Sayang, umat yang sungguh-sungguh beriman juga belum tentu dapat
menyelesaikan hidup ini dengan baik. Lot adalah contoh orang benar
yang tidak menyelesaikan pertandingannya dengan baik. Petrus
berkata bahwa Lot adalah orang benar (2Ptr. 2:6-8), tetapi nas
kita menunjukkan catatan terakhir mengenai Lot, yaitu ia tidak
mempunyai pengaruh positif bagi masyarakat Sodom, bahkan bagi
keluarganya sendiri.
Semua orang kota Sodom menghina Lot ketika ia mencoba mencegah mereka
menganiaya tamunya (9). Kedua calon menantunya juga menganggap dia
berolok-olok (14), istrinya tidak rela meninggalkan harta mereka
(26), dan dalam catatan terakhir mengenai Lot, kedua puterinya
membuat Lot mabuk supaya mereka dapat tidur dengan ayah mereka
untuk mendapatkan keturunan (31-35) yang kelak menjadi dua bangsa
yang tidak mengenal Tuhan, yaitu Moab dan Amon (35-38). Kedua
bangsa ini tidak mau bersahabat, bahkan selalu menjadi musuh bagi
bangsa Israel, bangsa sepupu mereka.
Orang benar adalah garam dan terang yang seharusnya memberikan
pengaruh yang positif, menerangi dunia yang penuh kegelapan ini,
di mana pun ia berada. Orang benar yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya menjadi tidak berguna selain dibuang dan
diinjak orang (Mat. 5:13). Sayang tidak semua orang benar
menjalankan hidup sesuai panggilannya hingga dapat mengakhiri
hidup dengan benar. Karena itu marilah kita terus mengingat dan
melakukan apa yang Paulus katakan "Tetaplah kerjakan keselamatanmu
dengan takut dan gentar" (Flp. 2:12) supaya kita dapat seperti
Paulus, mengakhiri pertandingan kita dengan baik (2Tim. 4:7).
Kejadian 19:30-38
Kerajaan Sorga (bdk. Mat. 7:21-23), karena memang tidak semua umat
Allah sungguh-sungguh beriman kepada Tuhan (bdk. dengan istilah
"Kristen KTP"). Generasi pertama yang keluar dari Mesir misalnya
adalah generasi yang secara umum tidak beriman (bdk. Bil. 14:11),
dan karenanya Allah bersumpah bahwa mereka tidak akan masuk ke
dalam perhentian Allah (Mzm. 95:8-11).
Sayang, umat yang sungguh-sungguh beriman juga belum tentu dapat
menyelesaikan hidup ini dengan baik. Lot adalah contoh orang benar
yang tidak menyelesaikan pertandingannya dengan baik. Petrus
berkata bahwa Lot adalah orang benar (2Ptr. 2:6-8), tetapi nas
kita menunjukkan catatan terakhir mengenai Lot, yaitu ia tidak
mempunyai pengaruh positif bagi masyarakat Sodom, bahkan bagi
keluarganya sendiri.
Semua orang kota Sodom menghina Lot ketika ia mencoba mencegah mereka
menganiaya tamunya (9). Kedua calon menantunya juga menganggap dia
berolok-olok (14), istrinya tidak rela meninggalkan harta mereka
(26), dan dalam catatan terakhir mengenai Lot, kedua puterinya
membuat Lot mabuk supaya mereka dapat tidur dengan ayah mereka
untuk mendapatkan keturunan (31-35) yang kelak menjadi dua bangsa
yang tidak mengenal Tuhan, yaitu Moab dan Amon (35-38). Kedua
bangsa ini tidak mau bersahabat, bahkan selalu menjadi musuh bagi
bangsa Israel, bangsa sepupu mereka.
Orang benar adalah garam dan terang yang seharusnya memberikan
pengaruh yang positif, menerangi dunia yang penuh kegelapan ini,
di mana pun ia berada. Orang benar yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya menjadi tidak berguna selain dibuang dan
diinjak orang (Mat. 5:13). Sayang tidak semua orang benar
menjalankan hidup sesuai panggilannya hingga dapat mengakhiri
hidup dengan benar. Karena itu marilah kita terus mengingat dan
melakukan apa yang Paulus katakan "Tetaplah kerjakan keselamatanmu
dengan takut dan gentar" (Flp. 2:12) supaya kita dapat seperti
Paulus, mengakhiri pertandingan kita dengan baik (2Tim. 4:7).
Kejadian 19:30-38
Tidak ada komentar:
Posting Komentar