Allah kita adalah Allah yang adil dalam menghakimi dosa seperti yang
digambarkan oleh pernyataan bahwa Allah akan turun untuk melihat
kejahatan Sodom sebelum menjatuhkan hukuman (Kej. 18:21). Selain
adil, Allah juga penuh anugerah dan dalam murka-Nya Ia tetap
mengingat kasih sayang kepada orang-orang yang Dia kasihi.
Nas hari ini menunjukkan bahwa dalam anugerah-Nya, Allah berinisiatif
untuk menyelamatkan Lot dan keluarganya. Ini jelas merupakan
kemurahan Allah karena dalam negosiasi-Nya dengan Abraham, Ia
tidak menyatakan bahwa sebelum menghancurkan Sodom, orang benar
perlu diselamatkan. Dalam kota tersebut hanya Lot dan mungkin
kedua anak perempuannya yang dapat dikategorikan sebagai orang
benar, sehingga kurang dari sepuluh orang benar yang menjadi
persyaratan agar Sodom tidak dihancurkan (Kej. 18:32).
Lot tidak memiliki pengaruh apa pun di Sodom. Ia pun tidak berkuasa
membujuk kedua calon menantunya untuk melarikan diri bersama dia.
Istrinya pun menjadi tiang garam karena tak rela meninggalkan
Sodom (14, 26). Bahkan Lot pun seperti tidak rela meninggalkan
Sodom sehingga malaikat harus menarik tangannya dan keluarganya
untuk meninggalkan Sodom (16). Bukan hanya enggan melepaskan
hartanya, Lot juga terus memikirkan kenyamanan dirinya sehingga
ketika disuruh untuk lari ke pegunungan (17), ia meminta supaya ia
boleh lari ke kota yang dekat saja (20). Kita melihat bahwa
kesabaran Tuhan sungguh luar biasa dalam menghadapi Lot yang masih
memikirkan harta dunia dan kenyamanan. Tuhan tetap memberikan
pertolongan dan kasih karunia-Nya.
Sungguh Allah kita berlimpah dalam kasih karunia dan kesabaran yang
begitu berlimpah. Begitu besar kasih-Nya sehingga dalam murka-Nya
pun Ia selalu mengingat umat-Nya. Oleh karena itu, jika Allah
sedang mendisiplinkan kita karena kesalahan kita, janganlah takut
untuk memohon ampun dan anugerah-Nya karena dalam murka-Nya pun,
Ia mengingat kita dengan kasih sayang (bdk. Hab. 3:2).
digambarkan oleh pernyataan bahwa Allah akan turun untuk melihat
kejahatan Sodom sebelum menjatuhkan hukuman (Kej. 18:21). Selain
adil, Allah juga penuh anugerah dan dalam murka-Nya Ia tetap
mengingat kasih sayang kepada orang-orang yang Dia kasihi.
Nas hari ini menunjukkan bahwa dalam anugerah-Nya, Allah berinisiatif
untuk menyelamatkan Lot dan keluarganya. Ini jelas merupakan
kemurahan Allah karena dalam negosiasi-Nya dengan Abraham, Ia
tidak menyatakan bahwa sebelum menghancurkan Sodom, orang benar
perlu diselamatkan. Dalam kota tersebut hanya Lot dan mungkin
kedua anak perempuannya yang dapat dikategorikan sebagai orang
benar, sehingga kurang dari sepuluh orang benar yang menjadi
persyaratan agar Sodom tidak dihancurkan (Kej. 18:32).
Lot tidak memiliki pengaruh apa pun di Sodom. Ia pun tidak berkuasa
membujuk kedua calon menantunya untuk melarikan diri bersama dia.
Istrinya pun menjadi tiang garam karena tak rela meninggalkan
Sodom (14, 26). Bahkan Lot pun seperti tidak rela meninggalkan
Sodom sehingga malaikat harus menarik tangannya dan keluarganya
untuk meninggalkan Sodom (16). Bukan hanya enggan melepaskan
hartanya, Lot juga terus memikirkan kenyamanan dirinya sehingga
ketika disuruh untuk lari ke pegunungan (17), ia meminta supaya ia
boleh lari ke kota yang dekat saja (20). Kita melihat bahwa
kesabaran Tuhan sungguh luar biasa dalam menghadapi Lot yang masih
memikirkan harta dunia dan kenyamanan. Tuhan tetap memberikan
pertolongan dan kasih karunia-Nya.
Sungguh Allah kita berlimpah dalam kasih karunia dan kesabaran yang
begitu berlimpah. Begitu besar kasih-Nya sehingga dalam murka-Nya
pun Ia selalu mengingat umat-Nya. Oleh karena itu, jika Allah
sedang mendisiplinkan kita karena kesalahan kita, janganlah takut
untuk memohon ampun dan anugerah-Nya karena dalam murka-Nya pun,
Ia mengingat kita dengan kasih sayang (bdk. Hab. 3:2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar