Beberapa tahun silam, ketika saya dan istri membawa putra kami
berobat, pencuri masuk ke rumah kami. Laptop saya dicuri. Namun,
saya tidak begitu sedih bahkan saya bersyukur kepada Tuhan. Sebab
hanya laptop yang dicuri, sementara putri kami yang saat itu ada di
rumah bersama pengasuhnya tidak mengalami kejadian buruk apa pun.
Padahal si pencuri sempat ke kamarnya, sebab terlihat sidik jari si
pencuri di tirai jendela. Puji Tuhan, saat itu putri kami sedang
tidak di kamar. Tak seperti biasa, ia terus bermain di lantai bawah
sampai kami pulang. Kala si pencuri beroperasi, seperti ada yang
"menahannya" untuk tidak ke loteng dan masuk ke kamar.
Mazmur 91 adalah sebuah madah kepercayaan, tentang perlindungan
Tuhan bagi orang yang "hatinya melekat kepada-Ku" (ayat 14). Dan,
perlindungan itu dipercayakan Tuhan kepada para utusan yang dinamai:
malaikat (ayat 11). Malaikatlah yang melindungi Sadrakh, Mesakh, dan
Abednego di perapian yang menyala-nyala (Daniel 3:23-25). Para
malaikatlah yang membentengi Elisa di Dotan (2 Raja-raja 6:13-17).
Malaikatlah yang menjumpai Yosua menjelang penaklukan atas Yerikho
(Yosua 5:13-15). Malaikat pulalah yang membebaskan Petrus dari
penjara (Kisah Para Rasul 12:7-10).
Kita semua bertanggung jawab menjaga diri sendiri. Akan tetapi, ada
kalanya kita tak mampu melakukannya sendiri. Pada saat seperti itu,
tak jarang Tuhan menghadirkan "penjaga" yang diutus untuk menolong
kita. Setelah saat kritis lewat, ia pergi. Kehidupan berlanjut. Kita
pun kembali bertanggung jawab menjaga diri. Anda punya pengalaman
serupa kisah saya di atas? Saya yakin, "penjaga" itu adalah
malaikat-Nya! --PAD
PADA SITUASI BIASA KITA DIBERI KITA HIKMAT UNTUK MENJAGA DIRI
PADA KONDISI LUAR BIASA TAK JARANG DIA UTUS MALAIKAT-NYA
Mazmur 91:9-16
berobat, pencuri masuk ke rumah kami. Laptop saya dicuri. Namun,
saya tidak begitu sedih bahkan saya bersyukur kepada Tuhan. Sebab
hanya laptop yang dicuri, sementara putri kami yang saat itu ada di
rumah bersama pengasuhnya tidak mengalami kejadian buruk apa pun.
Padahal si pencuri sempat ke kamarnya, sebab terlihat sidik jari si
pencuri di tirai jendela. Puji Tuhan, saat itu putri kami sedang
tidak di kamar. Tak seperti biasa, ia terus bermain di lantai bawah
sampai kami pulang. Kala si pencuri beroperasi, seperti ada yang
"menahannya" untuk tidak ke loteng dan masuk ke kamar.
Mazmur 91 adalah sebuah madah kepercayaan, tentang perlindungan
Tuhan bagi orang yang "hatinya melekat kepada-Ku" (ayat 14). Dan,
perlindungan itu dipercayakan Tuhan kepada para utusan yang dinamai:
malaikat (ayat 11). Malaikatlah yang melindungi Sadrakh, Mesakh, dan
Abednego di perapian yang menyala-nyala (Daniel 3:23-25). Para
malaikatlah yang membentengi Elisa di Dotan (2 Raja-raja 6:13-17).
Malaikatlah yang menjumpai Yosua menjelang penaklukan atas Yerikho
(Yosua 5:13-15). Malaikat pulalah yang membebaskan Petrus dari
penjara (Kisah Para Rasul 12:7-10).
Kita semua bertanggung jawab menjaga diri sendiri. Akan tetapi, ada
kalanya kita tak mampu melakukannya sendiri. Pada saat seperti itu,
tak jarang Tuhan menghadirkan "penjaga" yang diutus untuk menolong
kita. Setelah saat kritis lewat, ia pergi. Kehidupan berlanjut. Kita
pun kembali bertanggung jawab menjaga diri. Anda punya pengalaman
serupa kisah saya di atas? Saya yakin, "penjaga" itu adalah
malaikat-Nya! --PAD
PADA SITUASI BIASA KITA DIBERI KITA HIKMAT UNTUK MENJAGA DIRI
PADA KONDISI LUAR BIASA TAK JARANG DIA UTUS MALAIKAT-NYA
Mazmur 91:9-16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar