Saat kehidupan mencapai puncak kejayaan, siapakah yang menjadi
kebanggaannya? Diri sendiri atau Tuhan? Mazmur 18 hampir
sepenuhnya sejajar dengan 2 Samuel 22. Dalam konteks 2 Samuel,
mazmur ini dimengerti sebagai perayaan puncak keberhasilan Daud
sebagai raja karena penyertaan Tuhan. Namun konteks Mazmur 18
lebih spesifik, luputnya Daud dari musuhnya (1) karena pertolongan
Tuhan.
Mazmur 18 adalah mazmur syukur atas pertolongan Tuhan. Daud mengalami
Tuhan sebagai sandaran yang benar-benar dapat diandalkan.
Serangkaian sinonim, seperti gunung batu, kota benteng, kubu
pertahanan, dst. yang menggambarkan keandalan Tuhan itu diungkap
di ayat 2-3. Namun, Tuhan lebih dari gambaran pasif sesuatu yang
besar, kuat, kokoh, dan tak tergoyahkan. Dalam ayat 8-20 Tuhan
digambarkan sebagai aktif dalam kemahakuasaan-Nya menyelamatkan
Daud. Sejarah Israel menyaksikan Allah hadir dalam bentuk gejala
alam yang dahsyat (lihat Kel. 19) bahkan mengendalikan alam untuk
sebagai sarana penyelamatan umat-Nya (lihat Kel. 15). Allah bukan
hanya mengendalikan alam, tetapi juga menunggangi makhluk surgawi
untuk menyatakan kekuasaan-Nya yang tak terbatas (11). Kerub
adalah malaikat yang dipahatkan pada tutup pendamaian di tabut
perjanjian (Kel. 25:17-22).
Bagi Daud dikejar-kejar hendak dibunuh Saul yang pada waktu itu adalah
raja Israel, ataupun di kemudian hari dikudeta dan hendak dibunuh
juga oleh putranya sendiri, Absalom, adalah pengalaman nyata yang
menakutkan. Pengalaman tersebut memperlihatkan kedahsyatan Tuhan
yang telah meluputkan dirinya dari tangan para musuh. Malah Tuhan
menjanjikan Daud dan keturunannya kelak akan ada terus menerus di
takhta kerajaan Israel. Kita sebagai anak-anak Tuhan pun bisa
mengalami hal-hal yang menunjukkan bahwa Tuhan kita bisa
diandalkan karena hanya Dialah penyelamat kita.
Mazmur 18:1-20
kebanggaannya? Diri sendiri atau Tuhan? Mazmur 18 hampir
sepenuhnya sejajar dengan 2 Samuel 22. Dalam konteks 2 Samuel,
mazmur ini dimengerti sebagai perayaan puncak keberhasilan Daud
sebagai raja karena penyertaan Tuhan. Namun konteks Mazmur 18
lebih spesifik, luputnya Daud dari musuhnya (1) karena pertolongan
Tuhan.
Mazmur 18 adalah mazmur syukur atas pertolongan Tuhan. Daud mengalami
Tuhan sebagai sandaran yang benar-benar dapat diandalkan.
Serangkaian sinonim, seperti gunung batu, kota benteng, kubu
pertahanan, dst. yang menggambarkan keandalan Tuhan itu diungkap
di ayat 2-3. Namun, Tuhan lebih dari gambaran pasif sesuatu yang
besar, kuat, kokoh, dan tak tergoyahkan. Dalam ayat 8-20 Tuhan
digambarkan sebagai aktif dalam kemahakuasaan-Nya menyelamatkan
Daud. Sejarah Israel menyaksikan Allah hadir dalam bentuk gejala
alam yang dahsyat (lihat Kel. 19) bahkan mengendalikan alam untuk
sebagai sarana penyelamatan umat-Nya (lihat Kel. 15). Allah bukan
hanya mengendalikan alam, tetapi juga menunggangi makhluk surgawi
untuk menyatakan kekuasaan-Nya yang tak terbatas (11). Kerub
adalah malaikat yang dipahatkan pada tutup pendamaian di tabut
perjanjian (Kel. 25:17-22).
Bagi Daud dikejar-kejar hendak dibunuh Saul yang pada waktu itu adalah
raja Israel, ataupun di kemudian hari dikudeta dan hendak dibunuh
juga oleh putranya sendiri, Absalom, adalah pengalaman nyata yang
menakutkan. Pengalaman tersebut memperlihatkan kedahsyatan Tuhan
yang telah meluputkan dirinya dari tangan para musuh. Malah Tuhan
menjanjikan Daud dan keturunannya kelak akan ada terus menerus di
takhta kerajaan Israel. Kita sebagai anak-anak Tuhan pun bisa
mengalami hal-hal yang menunjukkan bahwa Tuhan kita bisa
diandalkan karena hanya Dialah penyelamat kita.
Mazmur 18:1-20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar