Umat kristiani adalah umat yang penuh dengan nyanyian. Nyanyian
tak terpisahkan dari kehidupan iman sehari-hari, baik waktu senang
maupun susah. Saat para martir di jemaat mula-mula menghadapi
hukuman mati, mereka memasuki arena sambil menyanyikan mazmur dan
pu-jian. Mereka terus menyanyi tanpa gentar, meski sebentar lagi
harus berhadapan dengan kawanan singa yang siap menerkam mereka.
Para penonton yang memenuhi amfiteater takjub menyaksikannya. Sikap
ini menyadarkan Kekaisaran Roma bahwa suatu kekuatan yang baru dan
revolusioner tengah bangkit.
Nyanyian bukan hanya mengalun di bumi ini; surga pun semarak dengan
nyanyian megah. Rasul Yohanes mencatat nyanyian umat yang mengalami
kemenangan iman. Nyanyian Musa merayakan kedahsyatan tangan Allah
saat membebaskan Israel dari belenggu perbudakan Mesir (Keluaran
15). Nyanyian Anak Domba mengumandangkan kemenangan penuh umat Allah
atas kuasa dosa dan Iblis.
Nyanyian mengungkapkan kasih dan rasa syukur secara indah,
mengangkat hati dan suara umat kepada Allah. Nyanyian juga
mendeklarasikan kekuasaan dan keagungan Allah kepada setiap telinga
yang mendengarnya.
Anda sedang bersukacita karena mengalami kemenangan atas suatu
masalah? Bernyanyilah! Atau, Anda sedang berdukacita karena bergulat
dengan suatu tantangan yang berat? Bernyanyilah! Tak ada alasan
untuk tidak memuji Allah. Dialah Pembebas kita. Kalaupun kita,
seperti para martir, tidak mengalami pembebasan di bumi ini, kita
akan merayakan pembebasan sejati di surga nanti --ARS
NYANYIAN PUJIAN ADALAH UNGKAPAN IMAN
YANG TERANGKAI DALAM KESELARASAN NADA
Wahyu 15:1-8
tak terpisahkan dari kehidupan iman sehari-hari, baik waktu senang
maupun susah. Saat para martir di jemaat mula-mula menghadapi
hukuman mati, mereka memasuki arena sambil menyanyikan mazmur dan
pu-jian. Mereka terus menyanyi tanpa gentar, meski sebentar lagi
harus berhadapan dengan kawanan singa yang siap menerkam mereka.
Para penonton yang memenuhi amfiteater takjub menyaksikannya. Sikap
ini menyadarkan Kekaisaran Roma bahwa suatu kekuatan yang baru dan
revolusioner tengah bangkit.
Nyanyian bukan hanya mengalun di bumi ini; surga pun semarak dengan
nyanyian megah. Rasul Yohanes mencatat nyanyian umat yang mengalami
kemenangan iman. Nyanyian Musa merayakan kedahsyatan tangan Allah
saat membebaskan Israel dari belenggu perbudakan Mesir (Keluaran
15). Nyanyian Anak Domba mengumandangkan kemenangan penuh umat Allah
atas kuasa dosa dan Iblis.
Nyanyian mengungkapkan kasih dan rasa syukur secara indah,
mengangkat hati dan suara umat kepada Allah. Nyanyian juga
mendeklarasikan kekuasaan dan keagungan Allah kepada setiap telinga
yang mendengarnya.
Anda sedang bersukacita karena mengalami kemenangan atas suatu
masalah? Bernyanyilah! Atau, Anda sedang berdukacita karena bergulat
dengan suatu tantangan yang berat? Bernyanyilah! Tak ada alasan
untuk tidak memuji Allah. Dialah Pembebas kita. Kalaupun kita,
seperti para martir, tidak mengalami pembebasan di bumi ini, kita
akan merayakan pembebasan sejati di surga nanti --ARS
NYANYIAN PUJIAN ADALAH UNGKAPAN IMAN
YANG TERANGKAI DALAM KESELARASAN NADA
Wahyu 15:1-8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar