Senin, 16 Mei 2011

BAGI KEPENTINGAN TUHAN

Nick Vujicic, dilahirkan dengan cacat langka yang disebut
tetra-amelia. Ia tak punya lengan mulai dari bahu, dan hanya
memiliki satu kaki kecil dengan dua jari yang tumbuh dari paha
kirinya. Di luar kekurangan itu, Vujicic sangat sehat. Namun, ketika
sudah bersekolah, tak urung ke-kurangan fisiknya menjadi pusat
olokan. Ia sampai memohon agar Tuhan menumbuhkan tangan dan kakinya.
Namun, kondisi tak berubah. Ia pun depresi. Pada usia 8 tahun, ia
pernah mencoba bunuh diri.

Pada waktu Tuhan yang tepat, ia dimampukan untuk memandang hidupnya
secara baru: dalam kondisinya itu, Tuhan justru dapat memakainya
menjadi inspirasi bagi banyak orang. Maka, ia menyerahkan hidup
untuk melayani Tuhan di banyak negara. "Jika saya dapat memercayai
Tuhan dalam keadaan saya, Anda pun dapat memercayai Tuhan dalam
keadaan Anda, " simpulnya. Tuhan pun memampukannya meraih banyak
pencapaian-bahkan dalam beberapa hal ia lebih baik daripada orang
normal.

Vujicic memercayai rencana Tuhan yang baik baginya. Bahwa hidup
bukan demi kepentingannya pribadi, melainkan kepentingan Tuhan. Apa
pun kondisinya, ia dapat melayani Tuhan dengan cara dan kesempatan
terbaik yang ia miliki. Pekerjaan Allah pun dinyatakan di dalam dia.
Seperti yang Tuhan kerjakan dalam hidup Bartimeus yang buta sejak
lahir. Tuhan dimuliakan lewat hidupnya. Kini giliran kita. Tujuan
hidup kita pun bukan demi kenyamanan atau kesuksesan pribadi kita.
Akan tetapi, untuk kemuliaan-Nya. Pandanglah hidup secara demikian.
Maka, tak ada hidup yang tak berguna. Sebaliknya, setiap hidup dapat
menjadi alat berharga bagi kemuliaan-Nya yang kekal --AW

SETIAP HIDUP PASTI BERGUNA
BILA DIBERIKAN MENJADI TEMPAT TUHAN BERKARYA

Yohanes 9:1-7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar