Pada 2004, penelitian International Union for the Conservation of
Nature, sebuah organisasi konservasi alam, menemukan bahwa laju
kepunahan spesies berjalan sekitar 100-1.000 kali lebih cepat
daripada laju kepunahan normal. Kepunahan normal adalah kepunahan
yang terjadi secara alami, bukan karena perbuatan manusia-seperti
polusi, pembukaan hutan besar-besaran, perburuan berlebihan, dan
sebagainya. Ya, tindakan manusia telah membuat banyak spesies punah
begitu cepat. Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah bahwa sampai
2010, sekitar enam tahun sejak data itu dipublikasikan, tidak ada
perbaikan seputar laju kepunahan ini. Bahkan, diperkirakan akan
terus meningkat dan mencapai 10.000 kali laju kepunahan normal pada
2030.
Kepunahan yang sedang terjadi ini bertolak belakang dengan apa yang
dilihat Yehezkiel dalam penglihatannya. Di situ ia melihat bagaimana
alam bertumbuh dengan lestari, menikmati sungai kehidupan yang
mengalir dari Bait Allah. Bait Allah sendiri adalah tanda kehadiran
Allah bagi umat Israel, menunjukkan pemahaman bahwa kehadiran Allah
membuahkan kehidupan yang melimpah.
Sebagai umat kristiani, kita percaya bahwa umat Tuhan juga mewakili
kehadiran-Nya di dunia. Karena itu, kehadiran kita juga seharusnya
menghasilkan dan memulihkan alam yang lestari. Atau, setidaknya,
tidak menambah kerusakan alam. Secara praktis, ini bisa dilakukan
dengan memiliki gaya hidup yang bersahabat dengan alam. Misalnya
dengan ikut memelihara tumbuhan, merawat kebersihan lingkungan,
tidak mengonsumsi produk dari spesies yang terancam punah, dan
sebagainya --ALS
ALLAH MEMBERI ALAM YANG LESTARI
AGAR CIPTAAN-NYA TERJAGAI
Yehezkiel 47:1-12
Nature, sebuah organisasi konservasi alam, menemukan bahwa laju
kepunahan spesies berjalan sekitar 100-1.000 kali lebih cepat
daripada laju kepunahan normal. Kepunahan normal adalah kepunahan
yang terjadi secara alami, bukan karena perbuatan manusia-seperti
polusi, pembukaan hutan besar-besaran, perburuan berlebihan, dan
sebagainya. Ya, tindakan manusia telah membuat banyak spesies punah
begitu cepat. Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah bahwa sampai
2010, sekitar enam tahun sejak data itu dipublikasikan, tidak ada
perbaikan seputar laju kepunahan ini. Bahkan, diperkirakan akan
terus meningkat dan mencapai 10.000 kali laju kepunahan normal pada
2030.
Kepunahan yang sedang terjadi ini bertolak belakang dengan apa yang
dilihat Yehezkiel dalam penglihatannya. Di situ ia melihat bagaimana
alam bertumbuh dengan lestari, menikmati sungai kehidupan yang
mengalir dari Bait Allah. Bait Allah sendiri adalah tanda kehadiran
Allah bagi umat Israel, menunjukkan pemahaman bahwa kehadiran Allah
membuahkan kehidupan yang melimpah.
Sebagai umat kristiani, kita percaya bahwa umat Tuhan juga mewakili
kehadiran-Nya di dunia. Karena itu, kehadiran kita juga seharusnya
menghasilkan dan memulihkan alam yang lestari. Atau, setidaknya,
tidak menambah kerusakan alam. Secara praktis, ini bisa dilakukan
dengan memiliki gaya hidup yang bersahabat dengan alam. Misalnya
dengan ikut memelihara tumbuhan, merawat kebersihan lingkungan,
tidak mengonsumsi produk dari spesies yang terancam punah, dan
sebagainya --ALS
ALLAH MEMBERI ALAM YANG LESTARI
AGAR CIPTAAN-NYA TERJAGAI
Yehezkiel 47:1-12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar