Selasa, 17 Mei 2011

Bersumpah demi umat-Nya

Kebaikan dan kasih Allah sering tidak dapat kita selami karena
   keterbatasan pengenalan kita akan Allah dan kemampuan kita dalam
   mengasihi. Nas hari ini menunjukkan kepada kita aspek lain yang
   indah dari Allah kita.

Kejadian 15 terbagi menjadi dua, berkaitan aspek yang sangat penting
   dalam perjanjian Allah dengan Abram: janji tentang keturunan (1-6)
   dan janji tentang tanah (7-21). Abram yang belum juga mendapatkan
   keturunan memikirkan bahwa Eliezer, budaknyalah yang akan menjadi
   pewarisnya. Namun Tuhan menyatakan bahwa anak kandungnyalah yang
   akan menghasilkan keturunan bagi dia sebanyak bintang di langit
   (4-5). Abram percaya dan Tuhan memperhitungkan hal itu sebagai
   kebenaran (6).

Walaupun Abram sudah percaya mengenai keturunan, ia belum pasti
   tentang janji mengenai tanah. Maka ketika Tuhan menyatakan akan
   memberikan Kanaan kepadanya, ia bertanya apa tandanya (8). Tuhan
   menyuruh Abram memotong binatang-binatang menjadi dua (9-10). Lalu
   Tuhan berjalan di antara potongan binatang tersebut sebagai
   perapian yang berasap dan suluh yang berapi (17).

Dalam dunia kuno, ketika orang mengadakan perjanjian, mereka akan
   berjalan di antara potongan binatang. Ini berarti mereka bersumpah
   jika mereka tidak taat kepada syarat perjanjian tersebut, mereka
   bersedia mati seperti binatang yang dipotong dua itu. Dalam
   perjanjian yang sejajar, kedua pihak akan berjalan melalui
   potongan daging tersebut; dalam perjanjian antara tuan dan hamba,
   hanya sang hamba yang berjalan. Namun anehnya di sini kita lihat
   bahwa Tuhanlah yang berjalan di antara potongan daging tersebut.
   Tuhan merelakan diri-Nya diikat sumpah demi meyakinkan Abram bahwa
   Ia pasti akan menggenapi janji-Nya.

Allah sungguh mengasihi Abram sehingga Dia rela bersumpah. Percayakah
   Anda bahwa Allah yang sama juga mengasihi kita? Dia telah mengutus
   Putra-Nya yang tunggal mati untuk menebus dosa kita. Kasih-Nya
   tidak perlu kita ragukan lagi. Pertanyaannya, bagaimana kita
   merespons kasih sebesar itu?

   Kejadian 15:1-21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar