Apabila manusia terobsesi kebencian, ia akan selalu mencari cara
dan celah untuk menjatuhkan orang yang dibenci. Meskipun orang itu
berbuat baik dan benar, selalu ada cara untuk membuatnya buruk.
Dulu, para pemimpin Yahudi dan orang Farisi juga sangat membenci
Yesus. Sebagai rabi muda yang dalam sekejap menyedot ribuan massa
karena pengajaran-Nya yang penuh kuasa dan mukjizat yang Dia
lakukan, Yesus menyaingi posisi mereka sebagai penentu kehidupan
beragama dan masyarakat Yahudi saat itu.
Ke mana pun Yesus berada untuk mengajar dan melayani, mereka
membuntuti. Mereka mencari-cari celah agar dapat mempersalahkan-Nya.
Suatu kali pada hari Sabat, seorang yang lumpuh sebelah tangannya
datang pada Yesus. Dia tahu orang Farisi menunggu apakah Dia akan
menyembuhkan sehingga dianggap melanggar Sabat versi agama Yahudi
saat itu. Namun, Yesus menyuruh si lumpuh sebelah tangan berdiri di
tengah, lalu dengan penuh kuasa Dia bertanya, "Manakah yang
diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat ...
?" (ayat 4). Kedengkian tersembunyi orang Farisi diungkap Yesus.
Mereka sampai tak mampu menjawab-Nya sehingga Yesus menjadi marah.
Sayangnya mereka tidak bertobat, malah bersekongkol dengan para
Herodian, partai yang berkuasa saat itu, untuk membunuh Yesus (ayat
6).
Ya, Yesus marah jika berhadapan dengan kebencian. Akan tetapi, bagi
setiap orang yang mau menghampiri-Nya, Dia berbelas kasihan. Mari
datang kepada-Nya dan meminta Dia mengubah pikiran dan persepsi kita
yang berdosa, agar kita lepas dari jerat kebencian --SST
KEBENCIAN MEMBUAT MATA ROHANI KITA TERBUTAKAN
HANYA PADA YESUS KITA DAPAT DIPULIHKAN
Markus 3:1-6
dan celah untuk menjatuhkan orang yang dibenci. Meskipun orang itu
berbuat baik dan benar, selalu ada cara untuk membuatnya buruk.
Dulu, para pemimpin Yahudi dan orang Farisi juga sangat membenci
Yesus. Sebagai rabi muda yang dalam sekejap menyedot ribuan massa
karena pengajaran-Nya yang penuh kuasa dan mukjizat yang Dia
lakukan, Yesus menyaingi posisi mereka sebagai penentu kehidupan
beragama dan masyarakat Yahudi saat itu.
Ke mana pun Yesus berada untuk mengajar dan melayani, mereka
membuntuti. Mereka mencari-cari celah agar dapat mempersalahkan-Nya.
Suatu kali pada hari Sabat, seorang yang lumpuh sebelah tangannya
datang pada Yesus. Dia tahu orang Farisi menunggu apakah Dia akan
menyembuhkan sehingga dianggap melanggar Sabat versi agama Yahudi
saat itu. Namun, Yesus menyuruh si lumpuh sebelah tangan berdiri di
tengah, lalu dengan penuh kuasa Dia bertanya, "Manakah yang
diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat ...
?" (ayat 4). Kedengkian tersembunyi orang Farisi diungkap Yesus.
Mereka sampai tak mampu menjawab-Nya sehingga Yesus menjadi marah.
Sayangnya mereka tidak bertobat, malah bersekongkol dengan para
Herodian, partai yang berkuasa saat itu, untuk membunuh Yesus (ayat
6).
Ya, Yesus marah jika berhadapan dengan kebencian. Akan tetapi, bagi
setiap orang yang mau menghampiri-Nya, Dia berbelas kasihan. Mari
datang kepada-Nya dan meminta Dia mengubah pikiran dan persepsi kita
yang berdosa, agar kita lepas dari jerat kebencian --SST
KEBENCIAN MEMBUAT MATA ROHANI KITA TERBUTAKAN
HANYA PADA YESUS KITA DAPAT DIPULIHKAN
Markus 3:1-6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar