Jumat, 27 Mei 2011

Hubungan dengan Tuhan

Perikop yang kita baca ini menyodorkan dua tokoh yang memainkan
   peranan yang tak terduga. Abraham yang disebut "seorang nabi"
   ternyata berbohong, melacurkan istrinya (2), dan berupaya
   merasionalisasi kebohongannya (11-13). Sementara Abimelekh
   dikatakan telah bertindak "dengan hati yang tulus dan dengan
   tangan yang suci." Setelah 25 tahun, rupanya Abraham tetap belum
   belajar dari kesalahannya yang lalu (bdk. Kej. 12:10-20). Ia
   mengulangi kesalahan yang sama. Karena kekhawatiran akan nyawanya
   sendiri (11), ia tega berbohong dan hampir melacurkan istri yang
   telah puluhan tahun dia nikahi. Kesalahan Abraham ini kemudian
   menjadi jerat bagi Abimelekh dan bangsanya sehingga tanpa sengaja
   mereka berbuat salah.

Bagaimana respons Tuhan? Tuhan mencegah Abimelekh "berbuat dosa" (6).
   Ia tidak membiarkan Abimelekh mendekati Sara. Namun karena
   Abimelekh telah melakukan sebuah tindakan ofensif terhadap Tuhan
   maka ia perlu minta pengampunan dari Tuhan.

Menarik bahwa Tuhan menyuruh Abimelekh mengembalikan Sara kepada
   Abraham dan meminta Abraham berdoa bagi dia. Pada masa itu
   dibutuhkan perantaraan nabi (artinya: "juru bicara") untuk berdoa
   kepada Tuhan. Abraham adalah seorang nabi. Kendati dia berdosa,
   dosanya tidak lantas meniadakan peran kenabiannya. Bahkan
   Abimelekh yang terjerat dosa perlu meminta Abraham berdoa untuk
   keselamatan diri dan bangsanya.

Hubungan Abraham dengan Tuhan adalah hubungan yang permanen, melampaui
   keberdosaan Abraham. Bila kita terjatuh ke dalam dosa walau sudah
   punya hubungan pribadi dengan Tuhan, jangan ragu untuk kembali
   kepada Tuhan. Dia tidak membuang kita. Sebaliknya, kalau seperti
   Abimelekh yang belum memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan,
   ingatlah bahwa ketidakberdosaan Anda tidaklah cukup untuk
   menghampiri Tuhan. Tidak ada orang yang memiliki "tangan yang
   suci" (5-6). Standar kita bukanlah standar Tuhan. Maka izinkan
   Tuhan menjamah hidup Anda.

   Kejadian 20:1-18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar