Yohanes Pembaptis adalah tokoh yang istimewa. Pakaiannya bulu
unta, makanannya belalang dan madu hutan. Ia anak tunggal Zakaria
dan Elizabet. Ia masih termasuk sepupu Tuhan Yesus. Umurnya pendek.
Khotbahnya juga pendek; tetapi tajam, lugas, jelas. Ditujukan dengan
be-rani kepada siapa saja, tanpa pandang bulu dan tanpa sungkan.
Pekerjaannya berkhotbah dan membaptis orang yang bertobat. Membuat
gelisah siapa pun yang mendengarnya. Khotbahnya bak geledek-membuat
telinga merah, hati panas, muka merah padam karena "ditelanjangi"
habis-habisan. Raja Herodes juga menjadi sasaran khotbah-khotbah
kenabiannya (Lukas 3:19).
Namun, yang harus diingat, Yohanes melakukan itu semua tanpa maksud
jahat, sentimen, mumpung didengar banyak orang, atau hendak membunuh
karakter. Bukan! Khotbah, nasihat, serta jawaban-jawaban pertanyaan
yang ia berikan (ayat 10-17) adalah untuk memberitakan Injil (ayat
18). Bahwa manusia tidak bisa lari dari murka Allah (ayat 7).
Hukuman pasti datang.
Jalan hidup orang berdosa diumpamakan Yohanes seperti "lembah ...
gunung ... bukit ... berliku-liku ... berlekuk-lekuk". Akan tetapi,
Yohanes juga mengatakan bahwa Tuhan sanggup "meratakan dan
meluruskan" (ayat 5). Akan tetapi, dibutuhkan kerjasama dua pihak di
sini-antara manusia dan Tuhan. Dan, inilah pesan Yohanes: Jika
bertobat dan dibaptis, maka yang berdosa masih beroleh kesempatan
melihat keselamatan dari Tuhan (ayat 6). Bertobat dulu, baru
dibaptis. Baptis memeteraikan pertobatan. Pertobatan menjadi
intinya. Dengan ini Allah mengampuni dosa manusia --DKL
DOSA MELUBANGI HATI MANUSIA
DAN HANYA TUHAN YANG SANGGUP MENUTUPNYA
unta, makanannya belalang dan madu hutan. Ia anak tunggal Zakaria
dan Elizabet. Ia masih termasuk sepupu Tuhan Yesus. Umurnya pendek.
Khotbahnya juga pendek; tetapi tajam, lugas, jelas. Ditujukan dengan
be-rani kepada siapa saja, tanpa pandang bulu dan tanpa sungkan.
Pekerjaannya berkhotbah dan membaptis orang yang bertobat. Membuat
gelisah siapa pun yang mendengarnya. Khotbahnya bak geledek-membuat
telinga merah, hati panas, muka merah padam karena "ditelanjangi"
habis-habisan. Raja Herodes juga menjadi sasaran khotbah-khotbah
kenabiannya (Lukas 3:19).
Namun, yang harus diingat, Yohanes melakukan itu semua tanpa maksud
jahat, sentimen, mumpung didengar banyak orang, atau hendak membunuh
karakter. Bukan! Khotbah, nasihat, serta jawaban-jawaban pertanyaan
yang ia berikan (ayat 10-17) adalah untuk memberitakan Injil (ayat
18). Bahwa manusia tidak bisa lari dari murka Allah (ayat 7).
Hukuman pasti datang.
Jalan hidup orang berdosa diumpamakan Yohanes seperti "lembah ...
gunung ... bukit ... berliku-liku ... berlekuk-lekuk". Akan tetapi,
Yohanes juga mengatakan bahwa Tuhan sanggup "meratakan dan
meluruskan" (ayat 5). Akan tetapi, dibutuhkan kerjasama dua pihak di
sini-antara manusia dan Tuhan. Dan, inilah pesan Yohanes: Jika
bertobat dan dibaptis, maka yang berdosa masih beroleh kesempatan
melihat keselamatan dari Tuhan (ayat 6). Bertobat dulu, baru
dibaptis. Baptis memeteraikan pertobatan. Pertobatan menjadi
intinya. Dengan ini Allah mengampuni dosa manusia --DKL
DOSA MELUBANGI HATI MANUSIA
DAN HANYA TUHAN YANG SANGGUP MENUTUPNYA
Lukas 3:1-6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar