Sabtu, 14 Mei 2011

MELURUSKAN DAN MERATAKAN

 Yohanes Pembaptis adalah tokoh yang istimewa. Pakaiannya bulu
 unta, makanannya belalang dan madu hutan. Ia anak tunggal Zakaria
 dan Elizabet. Ia masih termasuk sepupu Tuhan Yesus. Umurnya pendek.
 Khotbahnya juga pendek; tetapi tajam, lugas, jelas. Ditujukan dengan
 be-rani kepada siapa saja, tanpa pandang bulu dan tanpa sungkan.
 Pekerjaannya berkhotbah dan membaptis orang yang bertobat. Membuat
 gelisah siapa pun yang mendengarnya. Khotbahnya bak geledek-membuat
 telinga merah, hati panas, muka merah padam karena "ditelanjangi"
 habis-habisan. Raja Herodes juga menjadi sasaran khotbah-khotbah
 kenabiannya (Lukas 3:19).



 Namun, yang harus diingat, Yohanes melakukan itu semua tanpa maksud
 jahat, sentimen, mumpung didengar banyak orang, atau hendak membunuh
 karakter. Bukan! Khotbah, nasihat, serta jawaban-jawaban pertanyaan
 yang ia berikan (ayat 10-17) adalah untuk memberitakan Injil (ayat
 18). Bahwa manusia tidak bisa lari dari murka Allah (ayat 7).
 Hukuman pasti datang.



 Jalan hidup orang berdosa diumpamakan Yohanes seperti "lembah ...
 gunung ... bukit ... berliku-liku ... berlekuk-lekuk". Akan tetapi,
 Yohanes juga mengatakan bahwa Tuhan sanggup "meratakan dan
 meluruskan" (ayat 5). Akan tetapi, dibutuhkan kerjasama dua pihak di
 sini-antara manusia dan Tuhan. Dan, inilah pesan Yohanes: Jika
 bertobat dan dibaptis, maka yang berdosa masih beroleh kesempatan
 melihat keselamatan dari Tuhan (ayat 6). Bertobat dulu, baru
 dibaptis. Baptis memeteraikan pertobatan. Pertobatan menjadi
 intinya. Dengan ini Allah mengampuni dosa manusia --DKL

                    DOSA MELUBANGI HATI MANUSIA
              DAN HANYA TUHAN YANG SANGGUP MENUTUPNYA

 Lukas 3:1-6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar