Senin, 30 Mei 2011

Pemahaman yang utuh

Gambaran mental dan kerohanian murid-murid Yesus setelah kematian-Nya
tergambar dalam perikop ini. Sebutan "nabi" bagi Yesus
memperlihatkan pemahaman mereka bahwa Guru mereka memang seorang
yang memiliki kuasa (19). Namun Dia bukan Sang Mesias sebagaimana
yang telah dideklarasikan oleh Petrus (Luk. 9:20). Dia tidak lebih
dari seorang pahlawan yang gugur.

Padahal semula murid-murid berharap bahwa Yesus datang untuk
membebaskan Israel (21). Mereka memandang Dia sebagai sosok Mesias
yang politis. Namun harapan mereka pupus. Tak heran muka mereka
muram (17). Terutama bila membandingkan perkataan Yesus bahwa Ia
akan bangkit pada hari ketiga (bdk. 21).

Meski demikian, sebenarnya berita kebangkitan Yesus sudah sampai di
telinga mereka (22-24). Namun mereka tidak bersukacita. Maka Tuhan
yang sedang berjalan bersama kedua murid itu menghardik mereka
karena lebih mengandalkan pemikiran (21) dan indra (24) daripada
percaya Kitab Suci (25). Tuhan menyebut mereka bodoh dan lamban
hati.

Dalam Perjanjian Lama, orang disebut bodoh bila ia tidak membiarkan
firman Tuhan mempengaruhi sikap hidup dan pemikirannya. Begitulah
tampaknya para murid. Mereka sulit memercayai perkataan para nabi
tentang Mesias yang menderita (24-25), karena telah memiliki
gambaran sendiri. Mereka seolah tidak ingin membiarkan perkataan
para nabi mengacaukan gambaran yang telah ada di dalam benak
mereka sebelumnya. Jika saja para murid memahami dengan benar apa
yang telah dikatakan oleh para nabi, mereka tentu tidak akan
bermuram durja. Maka Yesus menerangkan firman tentang Sang Mesias
secara utuh. Mereka sendiri kemudian memberikan kesaksian bahwa
hati mereka berkobar-kobar (bdk. 32).

Pemahaman yang benar akan Tuhan memang akan mempengaruhi cara pandang
dan sikap hidup kita. Maka kita perlu pemahaman firman yang utuh.
Jangan hanya mempelajari bagian firman yang kita sukai saja. Maka
pupuklah kebiasaan membaca Alkitab setiap hari, agar pikiran kita
dilengkapi oleh kebenaran firman yang utuh.

Lukas 24:13-27

Tidak ada komentar:

Posting Komentar