Minggu, 29 Mei 2011

Penyertaan Tuhan

Setiap orang adalah pemimpin. Setuju? Paling sedikit, ia adalah
   pemimpin bagi dirinya sendiri. Ada orang yang dipercaya memimpin
   sebuah perusahaan, lembaga, organisasi, atau bahkan sebuah bangsa.

Daud adalah pemimpin bangsa. Mazmur 18 adalah mazmur syukur karena
   Tuhan menyertai (2-20) dan berlaku adil terhadap (21-30) Daud
   sebagai pribadi, tetapi juga sebagai pemimpin umat Israel (31-51).
   Tuhan mengurapi Daud sebagai raja Israel bahkan takhtanya
   dijanjikan langgeng turun temurun (51).

Sebenarnya pengurapan Daud terjadi jauh sebelum ia naik takhta. Ada
   proses yang panjang dan penuh pergumulan. Pada zaman Saul menjadi
   raja, Daud diurapi. Itulah sebabnya Saul mengejar Daud dan hendak
   membunuh dia, karena dianggap mengancam takhtanya. Luput dari Saul
   tidak berarti persoalan selesai. Ia sendiri kemudian harus
   menghadapi kudeta dari Absalom, putranya sendiri. Maka Daud harus
   mengungsi sebelum pemberontakan Absalom dihancurkan. Bahkan
   menjelang tutup usia, seorang putra Daud yaitu Adonia, merebut
   takhta dengan menobatkan diri menjadi raja menggantikan Daud.

Kalau Daud tetap di takhta dan memerintah Israel dengan berjaya; kalau
   para musuhnya akhirnya kalah dan ditaklukkan; kalau Salomo
   akhirnya menggantikan dia sebagai raja pilihan Allah; semua itu
   semata-mata karena kasih setia Tuhan kepada Daud (51). Maka tidak
   ada kata lain yang keluar dari mulut Daud, hanya syukur, pujian,
   dan sembah (32, 47, 50).

Penyertaan, keadilan, dan kasih setia Allah tidak pernah berubah dulu,
   sekarang, dan selama-lamanya. Daud mengalaminya sehingga ia bisa
   memimpin umatnya, maka hidupnya pun limpah dengan syukur.
   Percayakah Anda bahwa Anda pun dapat mengalami kasih setia Allah
   dalam kapasitas kepemimpinan yang Tuhan percayakan kepada Anda?
   Naikkan syukur kepada Allah di dalam Kristus Yesus yang
   memungkinkan semua itu!

   Mazmur 18:31-51

Tidak ada komentar:

Posting Komentar