Sabtu, 28 Mei 2011

Percayalah

Di tengah ketidakberimanan Bapak Orang Beriman yang setelah dua puluh
   lima tahun masih saja mengkhawatirkan nyawanya (Kej. 20:11) dan
   jatuh ke dosa yang sama, Tuhan menyatakan kasih setia-Nya dengan
   tetap "memperhatikan Sara". Dalam perjalanan iman selama dua puluh
   lima tahun ternyata Abraham berulang kali menunjukkan sikap kurang
   beriman. Sikap ini menyebabkan mereka membuat dosa yang memalukan
   di hadapan Firaun (Kej. 12:10-20), lalu mengambil keputusan yang
   berbuntut panjang dengan menggunakan Hagar untuk memberikan anak
   (Kej. 16:1-16) hingga berulangnya peristiwa Mesir di hadapan Raja
   Gerar (Kej. 20:1-18).

Baru saja kita membaca sebuah kisah mengenaskan di perikop sebelumnya,
   lalu dalam kontras yang dahsyat perikop yang kita baca hari ini
   menyodorkan kesetiaan Tuhan atas janjinya, kendati Abraham dan
   Sara berulang kali memilih untuk memakai cara mereka sendiri.
   Dalam ayat 1 saja, dua kali ditekankan kesetiaan dan konsistensi
   Tuhan, "seperti yang difirmankan-Nya" dan "seperti yang
   dijanjikan-Nya." Maka Sara pun mengandung "pada waktu yang
   ditetapkan, sesuai dengan firman Allah."

Abraham dan Sara melakukan berbagai upaya dalam keterbatasan pemahaman
   mereka, tetapi pada akhirnya rencana Tuhanlah yang terjadi sesuai
   kedaulatan-Nya. Ishak dilahirkan sebagai anak perjanjian. Berbeda
   dengan kelahiran Ismael yang membawa dukacita, kelahiran Ishak
   justru membawa tawa yang dahsyat (6, "Allah sudah membuatkan tawa
   untukku"), suatu tanda sukacita yang besar baik bagi Sara maupun
   bagi orang-orang di sekitarnya. Berbeda dengan tawa Abraham yang
   menyiratkan olokan (Kej. 17:17), tawa Sara adalah tawa sukacita
   atas janji yang telah dipenuhi. Ishak pun disunat pada hari
   kedelapan, sebagai tanda bahwa ia adalah bagian dari umat
   perjanjian.

Gelombang hidup terkadang membuat kita kehilangan arah dan fokus.
   Namun Tuhan setia. Ia menepati janji-Nya pada waktunya. Percayalah
   dan kita akan terkejut melihat betapa dahsyat janji dan firman
   Tuhan.

   Kejadian 21:1-7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar