Sebuah penelitian menyebutkan bahwa rata-rata setiap orang punya
700 kesempatan untuk berbicara kepada orang lain setiap hari. Dan,
orang yang banyak bicara memakai 12.000 kalimat atau kira-kira
100.000 kata dalam sehari! Bayangkan, berapa masalah yang timbul
dalam sehari oleh 100.000 perkataan, dan berapa banyak berkat yang
dihasilkannya?
Hati-hati dengan perkataan! Ada banyak orang terluka karena
kata-kata yang tidak tepat dan tidak bijaksana. Sebagai orangtua,
kadang kita tidak menyadari bahwa perkataan kita menyakiti anak-anak
kita. Sebagai orang kristiani, kadangkala perkataan kita justru
menjadi batu sandungan bagi orang yang mendengarnya. Tanpa sadar
dari mulut kita keluar perkataan sinis, tajam, keras, pedas bahkan
perkataan kotor yang tidak seharusnya keluar dari mulut kita. Belum
lagi orang kristiani yang hobi menggosip. Bisa dibayangkan
akibatnya?
Tuhan menghendaki kita benar-benar bertanggung jawab atas setiap
kata yang kita ucapkan, sementara selama ini mungkin kita tak peduli
dengan kata-kata yang meluncur dari mulut kita. Kita tak pernah
peduli apakah kata-kata kita menjadi berkat, atau sebaliknya,
menyakiti hati orang lain.
Tuhan menghendaki agar yang keluar dari mulut kita itu adalah
kata-kata yang manis, menguatkan, membangun, dan bisa menjadi berkat
bagi orang yang mendengarnya. Untuk menjaga perkataan memang bukan
hal mudah, tetapi kalau kita mau melatih lidah dan perkataan kita
untuk mengucapkan hal-hal yang baik dan benar, yakinlah bahwa itu
akan meminimalkan kesalahan dari perkataan-perkataan yang keluar
dari mulut kita --PK
SUDAHKAH KITA BERTANGUNG JAWAB
ATAS SETIAP KATA YANG KELUAR DARI MULUT KITA?
Yakobus 3:1-12
700 kesempatan untuk berbicara kepada orang lain setiap hari. Dan,
orang yang banyak bicara memakai 12.000 kalimat atau kira-kira
100.000 kata dalam sehari! Bayangkan, berapa masalah yang timbul
dalam sehari oleh 100.000 perkataan, dan berapa banyak berkat yang
dihasilkannya?
Hati-hati dengan perkataan! Ada banyak orang terluka karena
kata-kata yang tidak tepat dan tidak bijaksana. Sebagai orangtua,
kadang kita tidak menyadari bahwa perkataan kita menyakiti anak-anak
kita. Sebagai orang kristiani, kadangkala perkataan kita justru
menjadi batu sandungan bagi orang yang mendengarnya. Tanpa sadar
dari mulut kita keluar perkataan sinis, tajam, keras, pedas bahkan
perkataan kotor yang tidak seharusnya keluar dari mulut kita. Belum
lagi orang kristiani yang hobi menggosip. Bisa dibayangkan
akibatnya?
Tuhan menghendaki kita benar-benar bertanggung jawab atas setiap
kata yang kita ucapkan, sementara selama ini mungkin kita tak peduli
dengan kata-kata yang meluncur dari mulut kita. Kita tak pernah
peduli apakah kata-kata kita menjadi berkat, atau sebaliknya,
menyakiti hati orang lain.
Tuhan menghendaki agar yang keluar dari mulut kita itu adalah
kata-kata yang manis, menguatkan, membangun, dan bisa menjadi berkat
bagi orang yang mendengarnya. Untuk menjaga perkataan memang bukan
hal mudah, tetapi kalau kita mau melatih lidah dan perkataan kita
untuk mengucapkan hal-hal yang baik dan benar, yakinlah bahwa itu
akan meminimalkan kesalahan dari perkataan-perkataan yang keluar
dari mulut kita --PK
SUDAHKAH KITA BERTANGUNG JAWAB
ATAS SETIAP KATA YANG KELUAR DARI MULUT KITA?
Yakobus 3:1-12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar