Kamis, 02 Juni 2011

Jangan abaikan hari raya

"Aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa
   (2:10)." Kalimat itu sering kita dengar pada masa Natal. Sebagai
   dokter, Lukas mengutarakan ide dengan kata-kata yang spesifik. Di
   dalam kedua buku yang dia tulis, Injil Lukas dan Kisah Para Rasul,
   tepat tiga kali Lukas menuliskan "kesukaan besar" (yang sayangnya
   ketika diterjemahkan menjadi berbeda): Lukas 2:10 ("kesukaan
   besar"); 24:52 ("sangat bersukacita") dan Kisah 15:3 ("sangat
   menggembirakan hati").

Hari Kenaikan Tuhan, kendati dirayakan sebagai hari raya keagamaan di
   Indonesia, sering diabaikan orang. Tampaknya karena kurang
   pemahaman terhadap pentingnya Kenaikan Tuhan. Kita mengira
   "kesukaan besar" itu telah genap pada saat Natal. Lukas 2:10
   mengatakan, "... aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk
   seluruh bangsa." Saat Natal, kesukaan besar itu baru dijanjikan,
   belum jadi kenyataan. Kapan kesukaan besar itu direalisasikan?
   Setelah karya Yesus tuntas, yaitu melalui kematian dan
   kebangkitan-Nya. Pada Hari Kenaikan Tuhan Yesus, murid-murid
   menjadi sadar akan realitas keselamatan dan mereka juga beroleh
   pemahaman baru untuk hidup beriman berdasarkan sesi pemahaman
   Alkitab yang Tuhan berikan.

Ayat 52 mengatakan bahwa murid-murid "pulang ke Yerusalem dengan
   sukacita yang besar." Apa yang dijanjikan oleh malaikat di padang
   di luar kota Betlehem 33 tahun sebelumnya telah menjadi nyata di
   sebuah bukit di luar kota Yerusalem. Murid-murid, dengan pemahaman
   yang telah diperbarui oleh Tuhan, kini memandang dunia mereka
   dengan kacamata baru yang Tuhan berikan. Dengan ayat 13-49 sebagai
   latar belakang, suka cita besar itu bertunas, mulai dari dalam
   diri murid-murid.

Di Kisah Para Rasul 15:3 kita melihat ketika murid-murid tersebar ke
   banyak kota, banyak bangsa kemudian jadi percaya. Penyebaran Injil
   pun membawa kegembiraan yang besar bagi lebih banyak orang, sampai
   kepada kita hari ini di Indonesia. Semua itu bertunas di Hari
   Kenaikan Tuhan. Maka janganlah kita mengabaikan hari raya yang
   mulia itu. Renungkan maknanya bagi kekristenan kita.

   Lukas 24:50-53

Tidak ada komentar:

Posting Komentar