Selasa, 07 Juni 2011

Kualitas orang beriman

Hidup di tengah orang asing tidaklah mudah, apalagi pada masa Abraham
ketika komunikasi jauh lebih terbatas. Sebab itu Abraham hanya
memiliki akses yang terbatas pada perkembangan keluarga dan kaum
kerabatnya. Di dalam perikop ini, setelah puluhan tahun Abraham
meninggalkan keluarga besarnya baru dikisahkan lagi perkembangan
keluarganya. Nahor, satu-satunya saudara laki-lakinya yang masih
hidup (Kej. 11:27-29), telah mempunyai 12 orang anak laki-laki; 8
orang anak berasal dari istrinya yang masih keluarganya dan 4
orang anak berasal dari gundiknya.

Ayat 21 menerangkan bahwa dari keluarga besar inilah akan dilahirkan
orang-orang Aram. Poin penting dari perikop ini adalah perannya
sebagai latar bagi kelanjutan kisah keluarga Abraham. Di dalam
perikop sebelumnya, kita mendapati sebuah konfirmasi bagaimana
Abraham dalam kehidupan imannya berulang kali menunjukkan ketaatan
yang luar biasa dan kesigapan untuk bertindak dengan bergantung
sepenuhnya kepada Allah.

Abraham telah melihat cara hidup bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah, tetapi ia telah menerima janji Allah bahwa keturunannya
akan menjadi bangsa yang besar dan menjadi berkat bagi semua
bangsa di bumi (Kej. 22:17-18). Dan bagian dari paket panggilan
itu adalah untuk menjadi berbeda dari orang-orang di sekitarnya.
Sebagai ayah, tugas Abraham adalah untuk meneruskan proses estafet
panggilan dan pembentukan jati diri sebagai orang beriman itu
kepada anaknya, Ishak, yang juga telah menunjukkan kualitas
sebagai seorang beriman (Kej. 22:1-19). Sebagai seorang yang telah
ditebus, Ishak akan menjadi penerus perjanjian Allah dengan
Abraham. Sebagai ayah, Abraham akan memastikan bahwa sang penerus
perjanjian ini akan mendapatkan pasangan yang terbaik, yang
berkenan kepada Allah, dan yang akan dipakai Allah juga untuk
meneruskan garis keturunan perjanjian ini. Karena alasan-alasan
inilah maka keturunan Nahor menjadi penting untuk dipaparkan
sebagai jembatan kepada babak berikutnya dalam kehidupan
bapak-bapak leluhur bangsa Israel ini.

Kejadian 22:20-24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar