Kamis, 16 Juni 2011

Lebih dari yang diminta

Apakah yang bisa diperbuat oleh seorang laki-laki yang lumpuh -sejak
lahir- untuk menghidupi dirinya? Hanya mengemislah cara yang
paling mudah. Terlebih pada zaman para rasul, mungkin belum ada
yang terpikir untuk memfasilitasi orang cacat dalam menggali dan
mengembangkan potensi dirinya agar ia mampu hidup mandiri, tanpa
mengharapkan belas kasihan orang lain.

Orang lumpuh dalam perikop ini menempati posisi yang strategis untuk
meminta-minta, yaitu dekat pintu gerbang Bait Allah (2). Di situ
ia akan dilihat dan dilalui oleh orang-orang yang akan masuk dan
keluar Bait Allah. Tentu tidak sedikit dari antara orang yang lalu
lalang itu berharap mendapat belas kasihan Allah bila mereka
memberi sedekah kepada orang miskin.

Petrus dan Yohanes yang datang ke Bait Allah menjelang waktu
sembahyang (1) juga menjadi sasaran si orang lumpuh itu (3).
Sempat terbersit harapan di hati si orang lumpuh bahwa kedua orang
yang datang ke Bait Allah itu akan memberikan sedekah kepada dia
(4-5). Namun kedua orang itu justru mengatakan bahwa mereka tidak
memiliki harta.

Apa yang terjadi kemudian ternyata melebihi harapan si orang lumpuh
itu. Bila sebelumnya ia hanya mengharapkan uang sedekah dari
Petrus dan Yohanes, tetapi ternyata ia menerima sesuatu yang jauh
lebih baik, yaitu kesembuhan (6-8)! Sungguh menakjubkan. Tentu tak
terlintas sedikit pun di dalam pikirannya, bahwa suatu saat ia
akan bisa bangkit, berdiri, lalu melompat-lompat (8). Mungkin tak
pernah ada harapan itu. Ia hanya bisa pasrah dengan keadaannya dan
hidup berdasarkan fakta yang menyakitkan itu.

Situasi dan kondisi yang menekan kadang kala membuat kita tak berani
berharap. Akibatnya kita hidup dalam keadaan pasrah yang pasif,
menerima keadaan tetapi tanpa iman dan pengucapan syukur. Padahal
Tuhan menyediakan dinamika dan sukacita hidup yang luar biasa,
bila kita mau berjalan dalam iman. Karena itu jangan takut meminta
kepada Tuhan. Bukan tidak mungkin Ia akan memberikan jawaban yang
jauh lebih indah daripada yang kita harap dan doakan.

Kisah Para Rasul 3:1-10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar