Kamis, 18 Agustus 2011

DUA JALUR KERETA API

Pada masa yang sama, Rick Warren, penulis buku Purpose Driven
Life, mengalami dua hal yang bertolak belakang. Ia menuai kesuksesan
besar karena bukunya tercetak hingga 15 juta eksemplar. Namun
bersamaan dengan itu, hatinya merasa berat karena istrinya, Kay,
diserang kanker.

Menyikapi hal bertentangan ini, Rick berkata, "Saya terbiasa
berpikir bahwa hidup adalah deretan gunung dan lembah-kita berjalan
melalui saat-saat gelap, mencapai puncak gunung, kemudian kembali
lagi, begitu terus-menerus. Kini saya tidak percaya itu lagi. Hidup
ini lebih seperti dua jalur kereta api yang menyatu di ujung, dan di
sepanjang waktu Anda akan menjumpai hal baik dan juga hal buruk.
Sebanyak apa pun hal baik yang Anda terima, Anda tetap akan
menghadapi hal buruk yang mesti diatasi. Sebaliknya, seburuk apa pun
hidup yang Anda jalani, selalu ada hal baik yang dapat disyukuri."

Menyadari bahwa manusia tak dapat menghindar dari hidup yang
berdinamika seperti dua "jalur kereta", Paulus mengungkap tiga
nasihat sederhana tetapi sangat penting untuk selalu dilakukan,
da-lam segala keadaaan-baik dan buruk-yakni: bersukacita, berdoa,
mengucap syukur. Agar ketika suka datang, manusia tak menjadi
takabur. Atau, ketika duka menyapa, manusia tak menjadi habis asa.
Sebab, sesungguhnya melalui jalan ini Tuhan menolong manusia untuk
selalu melihat hidupnya secara seimbang. Bahwa hidupnya
terselenggara bukan karena kekuatannya sendiri, tetapi selalu ada
Tuhan yang berdaulat. Dan, bahwa manusia hidup bukan hanya untuk
menikmati dunia, tetapi bahwa ada urusan kekekalan yang harus
dipersiapkan sekarang --AW

DUKA DAN BAHAGIA KADANG DATANG BERSAMAAN
AGAR KITA TAK LUPA DIRI DAN LUPA TUHAN

1 Tesalonika 5:16-18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar