Jumat, 19 Agustus 2011

PELATIH IMAN

Apakah kegiatan sehari-hari seorang atlet maraton? Ia akan
menghabiskan sebagian besar waktunya hanya untuk berlatih; berlari
menempuh jarak yang jauh. Esoknya, rutinitas yang sama terulang
kem-bali. Maka, sangat wajar jika para atlet merasa jenuh. Mereka
kadang jadi malas berlatih, bahkan bisa merasa tidak ingin berlari.
Namun apa yang dilakukan sang pelatih ketika melihat pelarinya
merasa demikian?

Pelatih akan mendorong para atletnya untuk tetap mendisiplin diri
dan terus berlatih. Itu sebabnya terkadang seorang pelatih bisa
tampak begitu kejam; seakan-akan ia tak mau tahu keletihan
pelarinya. Sampai-sampai si pelari mungkin bisa membenci pelatihnya.
Namun, ketika kemenangan berhasil dicapai, maka pelari itu akan
sangat berterima kasih kepada sang pelatih yang telah bersikap
begitu tegas mendisiplin dirinya.

Hal yang sama juga Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Kita adalah para
pelari yang harus menyelesaikan pertandingan sampai garis akhir.
Untuk mencapai kemenangan itu, Tuhan akan menjadi Pelatih kita dan
mempersiapkan kita begitu rupa agar kita sampai ke garis akhir.
Namun, saat kita menerima didikan dan disiplin dari Tuhan-Pelatih
iman kita, sangat mungkin kita merasa tidak nyaman secara da-ging.
Bukankah terkadang kita juga letih dan jenuh secara rohani? Namun,
Tuhan tidak mau membiarkan itu. Dia rindu melihat kita menyelesaikan
pertandingan dengan baik. Jadi, latihan dan pen-disiplinan Tuhan
yang berat itu sebenarnya untuk kebaikan kita sendiri; agar kita
dipersiapkan untuk menjadi orang-orang yang berkemenangan --PK

TERUSLAH BERTEKUN DALAM LATIHAN IMAN
SEBAB KITA SEDANG DIPERSIAPKAN UNTUK MENJADI PEMENANG

1 Korintus 9:24-27

Tidak ada komentar:

Posting Komentar