Kamis, 11 Agustus 2011

Iman dan kepekaan

Kita sering lebih menghargai berkat Allah yang berupa kekayaan,
kesehatan, dan terutama mukjizat. Namun sebenarnya berkat yang
lebih penting dalam hidup kita adalah penyertaan dan tuntunan
Tuhan. Hanya mungkin karena penyertaan Tuhan sering kelihatan
tidak spektakuler, maka kita melihat hal itu bukan sebagai sesuatu
yang istimewa.

Betapa indah tuntunan dan penyertaan Tuhan atas hamba Abraham sehingga
ia dapat berjumpa dengan Ribka melalui tanda yang ia minta. Namun
yang tidak kalah indah adalah bagaimana hamba Abraham itu yakin
bahwa Tuhanlah yang telah menyertai dia. Jika kita perhatikan
dengan teliti, permintaan hamba Abraham sesungguhnya cukup detail.
Ia meminta supaya gadis yang ia mintai minum, menawarkan diri
untuk memberi minum unta-untanya juga (43-44). Jika kita mau
bersikap skeptis, bisa saja kita meragukan apakah memang Tuhan
yang telah membuat semuanya berhasil, karena adalah biasa seorang
gadis menawarkan memberi minum kepada unta-unta. Bukan merupakan
sesuatu yang ajaib atau bersifat mukjizat, seperti tulisan tangan
di dinding. Hal semacam itu dapat dengan mudah dikategorikan
sebagai "kebetulan."

Akan tetapi, sang hamba melihat bahwa Tuhanlah yang menuntun dan
menyertai dia. Mengapa ia meyakini hal itu? Pertama, karena
Abraham begitu yakin akan penyertaan Tuhan dalam misi hambanya
itu. Abraham berkata "Tuhan, yang di hadapan-Nya aku hidup, akan
mengutus malaikat-Nya menyertai engkau, dan akan membuat
perjalananmu berhasil" (40). Kedua, karena hamba Abraham tersebut
percaya dan berdoa supaya Tuhan yang membuat perjalanannya
berhasil (42). Dengan demikian ketika terjadi tanda yang ia minta
dan gadis tersebut ternyata sanak keluarga Abraham, percayalah
sang hamba bahwa Tuhanlah yang menuntun dia (47-48).

Maka kita melihat bahwa imanlah yang membuat kita peka terhadap
tuntunan Tuhan. Apa yang kelihatan biasa saja dan tidak ajaib
sesungguhnya merupakan pimpinan Tuhan bila kita melihatnya dengan
kaca mata iman.

Kejadian 24:34-49

Tidak ada komentar:

Posting Komentar