Selasa, 23 Agustus 2011

LAKUKAN LEBIH DULU

Sering orang berkata, intisari kekristenan ialah kasih. Indah, ya?
Hanya masalahnya, bagaimanapun kasih adalah suatu kata benda
abstrak. Kita masih punya "pekerjaan rumah". Bagaimana
meng-ungkapkan kasih secara membumi dalam kehidupan sehari-hari?
Syukurlah, Yesus bukan hanya ber-wacana tentang kasih. Dia
memberikan teladan. Dia juga menyampaikan petunjuk praktis. Salah
satunya ialah nas hari ini, yang dikenal sebagai Kaidah Kencana.
Perintah ini berlaku dalam hubungan kita dengan sesama, siapa saja,
baik saudara seiman maupun bukan.

Orang kerap menyatakannya dalam bentuk negatif: "Jangan berlaku
buruk terhadap sesamamu, kalau kamu tidak ingin diperlakukan secara
buruk." Yesus memilih bentuk positif untuk menegaskan
signifikansinya. Lebih mudah bagi kita untuk menahan diri tidak
melakukansesuatu yang mencelakakan sesama kita. Yesus mengundang
kita untuk melangkah lebih jauh: berinisiatif melakukan kebaikan
kepada sesama kita. Berprakarsa memikirkan dan mengutamakan
kepentingan orang lain. Istilah gaulnya, menjemput bola. "Kamu ingin
dikasihi? Kasihilah orang lain lebih dulu."

Jadi, bagaimana mengasihi orang yang Anda jumpai hari ini? Ikuti
Kaidah Kencana. Bayangkanlah bila Anda berada dalam posisi orang
itu, dan pikirkan bagaimana Anda ingin diperlakukan. Anda ingin
disambut dengan senyuman? Tersenyumlah lebih dulu kepada orang itu.
Anda ingin didengarkan? Dengarkan lebih dulu curahan hati dan keluh
kesahnya. Anda ingin dimaafkan? Maafkanlah orang itu lebih
dulu-bahkan sebelum ia meminta maaf. Dan seterusnya. Ya. Lakukanlah
lebih dulu --ARS

KASIH ITU TIDAK PASIF MENANTI SEBALIKNYA, IA AKTIF MEMBERI

Matius 7:12-14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar