Rabu, 24 Agustus 2011

NILAI KEKAL HARTA

Lam Kin Bong adalah pengusaha restoran ternama dari Hongkong.
Dalam pelelangan kapal induk bernama HMS Invincible dari Inggris,
Mr. Lam menawarnya seharga Rp71.720.000.000, 00. Kapal ini ber-peran
penting dalam perang Inggris-Argentina, ketika memperebutkan
Falkland pada 1982. Bila menang, Mr. Lam akan mengubah kapal itu
menjadi sekolah internasional, guna membina hubungan komunikasi dan
budaya antara Inggris-China.

Alangkah indah bila orang-orang kaya di dunia menginvestasikan uang
untuk tujuan kemanusiaan, perdamaian, dan kemajuan peradaban. Bukan
untuk memicu perang atau mengeksploitasi alam. Da-lam bacaan kita,
cara si bendahara memang tidak benar. Namun, mari pelajari
kecerdikannya dalam merencanakan masa depan (ayat 8). Ia sadar,
kelak ia akan meninggalkan jabatan dan kehilangan otoritas mengelola
harta tuannya. Maka, sebelum saat itu tiba ia memakai kesempatan
untuk mem-bangun persahabatan, dengan menggunakan harta tuannya.
Supaya kelak ia mendapat balasan dengan diberi tumpangan.

Perumpamaan ini mengajarkan bahwa harta yang ada pada kita, bukan
milik kita. Kita dipercaya, tetapi hanya untuk mengelolanya. Suatu
saat, semua akan kita tinggalkan. Jadi, gunakan kesempatan untuk
mengelolanya dengan cerdik, untuk tujuan yang kekal. Harta duniawi
memang sangat kecil nilainya dibanding harta surgawi. Namun jangan
menyepelekannya. Cara kita mengelola yang "kecil" ini mencerminkan
apakah kita orang beriman yang setia kepada Allah atau penyembah
Mamon (ayat 10-13). Apakah kita memakai harta dan kemampuan untuk
melayani Allah, atau kita diperhamba harta untuk memuaskan nafsu
daging? --SST

TUHAN MEMPERCAYAKAN HARTA BUKAN AGAR KITA MEMULIAKAN DIRI
NAMUN AGAR KITA MEMULIAKAN DIA SETINGGI-TINGGINYA

Lukas 16:1-13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar