Kamis, 18 Agustus 2011

MENERIMA KRITIK

Menerima kritik memang tidak enak. Telinga kita terasa panas dan
lidah kita ingin segera membantah. Kalau kita punya kekuasaan yang
cukup, kita ingin membungkam si pengkritik dengan cara apa pun,
seperti yang digambarkan dalam film V for Vendetta. Film ini
mengisahkan tentang situasi negara Inggris yang di masa depan
dipimpin oleh seorang diktator. Suatu hari sang diktator menerima
kritik da-ri seseorang. Tak lama kemudian, sekelompok pasukan
menyergap si pengkritik tersebut. Lalu nasibnya tak pernah terdengar
lagi sejak saat itu.

Dalam perikop Alkitab kita hari ini, Yesus mengkritik imam-imam
kepala dan orang Farisi melalui perumpamaan-Nya. Secara spesifik,
Dia mengkritik bahwa mereka selama ini telah menolak Allah, bahkan
hendak membunuh Anak-Nya. Akan tetapi, bukannya para imam dan orang
Farisi bertobat, mereka malah berusaha menyingkirkan Yesus. Kita
tahu bahwa akhirnya mereka menangkap dan menyalibkan Yesus. Maka,
kritik yang Yesus sampaikan tentang mereka sungguh menjadi
kenyataan.

Kritik memang tidak enak didengar. Namun kalau dikelola dengan baik,
kritik dapat menjadi sesuatu yang berharga. Caranya, dengan dengan
tidak langsung bereaksi pada saat dikritik. Sebaliknya, tenangkan
diri dan renungkan isi kritik itu. Kalau memang isinya benar,
berterima-kasihlah kepada si pengritik dan mulailah mengubah diri
kita. Kalau isi kritik itu salah, selidiki mengapa sampai orang
me-lemparkan kritik tersebut. Mungkin ada sesuatu yang membuat orang
itu salah mengerti tentang kita. Klarifikasikan hal tersebut. Kritik
yang terasa pahit bisa saja menghasilkan buah yang manis --ALS

KRITIK MEMANG TAK ENAK DIDENGAR, TAPI PERLU
SEBAB IA AKAN MENUNJUKKAN YANG TIDAK BERES ~WINSTON CHURCHILL

Matius 21:33-46

Tidak ada komentar:

Posting Komentar