Kamis, 18 Agustus 2011

PAGAR PERISAI

Anugerah, atau dalam bahasa Yunani charis, ialah kemurahan Allah
yang berlaku secara cuma-cuma dan universal. Allah memberikannya
bukan karena kita mampu dan hebat, tetapi justru karena kita payah
dan tidak berdaya. Anugerah juga berbicara tentang pengaruh
kemurahan Allah itu di dalam hati penerimanya, yang selanjutnya
melahirkan perbuatan yang penuh rasa syukur kepada Dia yang
mem-berikan anugerah. Anugerah memberi kita kuasa dan kemampuan
untuk hidup sebagai orang benar.

Daud menggambarkan kedua aspek anugerah itu secara indah. Ia
melukiskannya sebagai pagar dan perisai dalam konteks pertempuran
melawan musuh. Pagar menggambarkan perlindungan yang mengelilingi
kita, menegaskan batas, memberikan rasa aman, menjaga kita terhadap
serangan dari berbagai penjuru. Allah menaungi kita karena kita
tidak berdaya dan memilih untuk berlindung kepada-Nya (ayat 12).
Berlindung dari apa? Dari serangan kejahatan yang diuraikan dalam
ayat-ayat sebelumnya. Pagar anugerah Allah memisahkan kita dari si
jahat.

Perisai juga melindungi kita, namun dari serangan yang spesifik.
Berbeda dari pagar, kita perlu mengangkatnya untuk menangkis
serangan musuh. Perisai anugerah, dengan demikian, memampukan kita
untuk secara aktif menolak kejahatan, mengelakkan cecaran pencobaan,
memadamkan panah api si jahat yang mengincar jiwa.

Setiap hari, dari waktu ke waktu, kita memerlukan anugerah Allah. Di
dalam Kristus, kita menerima anugerah demi anugerah (Yohanes 1:16).
Dalam perlindungan pagar dan perisai anugerah-Nya itu, kita
sepenuhnya aman dan tenang, lega dan puas --ARS

BAGI ORANG YANG MENYADARI KETIDAKBERDAYAANNYA
ANUGERAH ADALAH PELUKAN PERLINDUNGAN ALLAH

Mazmur 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar