Minggu, 07 Agustus 2011

Mengingat kesetiaan Allah

Dosen saya mengatakan bahwa: "The main enemy of faith is
forgetfulness" (musuh utama dari iman adalah keterlupaan). Secara
umum, umat Allah mudah melupakan kesetiaan Allah. Maka bila
menghadapi kesulitan, kita langsung menganggap bahwa Tuhan tidak
mengasihi dan telah melupakan kita, padahal kitalah yang sering
melupakan kesetiaan-Nya.

Catatan detail tentang nama raja-raja yang ditaklukkan oleh Israel
tentu bertujuan supaya kita dapat melihat kesetiaan Tuhan yang
begitu ajaib, yang senantiasa menggenapi apa yang Ia janjikan.
Jelas tidak mudah untuk mengalahkan semua raja itu, tetapi tak ada
raja yang dapat bertahan menghadapi Israel. Semua raja ditaklukkan
dan itulah kemenangan yang Tuhan berikan kepada umat-Nya.

Namun tujuan lain dari pencatatan secara mendetail ini adalah supaya
umat Allah mengingat segala kesetiaan Allah dan supaya mereka mau
menghitung setiap berkat yang telah Allah limpahkan kepada mereka.
Dengan sengaja penulis mencatat bukan saja kemenangan di sebelah
barat sungai Yordan yang dilakukan di bawah pimpinan Yosua (7-24),
tetapi juga kemenangan di sebelah timur sungai Yordan yang
dilakukan di bawah pimpinan Musa (1-6) karena umat Allah harus
mengingat bukan saja kesetiaan Allah sekarang, tetapi juga
kesetiaan Allah di masa lampau.

Ada kisah khusus untuk setiap nama raja yang dicatat, yang menunjukkan
kesetiaan Allah yang unik dan luar biasa. Semua itu tidak boleh
dilupakan karena ada pelajaran yang Allah berikan dalam setiap
kemenangan. Bagi kita mungkin nama raja-raja tersebut tidak
memiliki arti, tetapi bagi umat Israel yang berperang melawan
mereka, nama setiap raja membawa kenangan tersendiri atas karya
Allah bagi mereka.

Kita pun perlu mengingat kesetiaan Allah dalam hidup kita, sekarang
maupun di masa lalu, juga dalam hidup pendahulu-pendahulu kita.
Saat kita mengalami kesulitan, ingatan akan kesetiaan Allah di
masa lampau akan meyakinkan kita bahwa Allah yang setia akan terus
menunjukkan kesetiaan-Nya kepada kita sekarang dan di masa
mendatang.

Yosua 12:1-24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar