Rabu, 21 September 2011

HANGATKAN HATINYA

Orang yang merasa bersalah, biasanya juga takut. Pernahkah Anda
dikejar-kejar oleh dua perasaan yang saling terkait ini? Sebuah
tindakan jahat di masa lalu bisa terus tersimpan di ingatan
pelakunya, kecuali si pelaku sudah berhati batu. Jika hati Anda
lembut, rasa bersalah itu akan terus menghantui dan membuat hidup
tidak tenang. Itulah yang terjadi pada saudara-saudara Yusuf.

Mereka sangat menyadari kesalahan mereka di masa lalu. Maka, ketika
Yakub meninggal, mereka kembali dihinggapi ketakutan, bahwa Yusuf
akan membalas kejahatan mereka dan tidak lagi bersikap baik kepada
mereka. Maka, setelah tujuh belas tahun hidup bersama di Mesir,
mereka kembali memohon pengampunan Yusuf atas kesalahan mereka di
masa lalu.

Bahkan mereka menyatakan bersedia menjadi budak Yusuf. Bagaimana
sikap Yusuf? Yusuf menunjukkan bahwa sikapnya tetap sama; baik
semasa Yakub masih hidup maupun setelah Yakub tiada. Yusuf memang
tak lupa pada kejahatan mereka dulu. Namun, Yusuf telah menemukan
makna peristiwa masa lalu itu; yakni agar ia dapat memelihara hidup
suatu bangsa yang besar (ayat 20). Jadi, ia melegakan hati
saudara-saudaranya dengan berkata: "Jangan takut". Sikap, kata,
refleksi, dan tindakan Yusuf menenangkan dan menghibur hati mereka.

Bagi Anda yang dirundung ketakutan karena rasa bersalah, sungguh
menenangkan hati jika Anda segera menuntaskannya. Bagi Anda yang
berada di posisi seperti Yusuf, janganlah menunda untuk melegakan
hati orang yang datang kepada Anda dengan rasa takut dan sesal.
Segera hangatkan hatinya dengan pengampunan dan harapan baru --DKL

CINTA DAN PENGAMPUNAN YANG SEJATI
SANGGUP MENGHANGATKAN KEBEKUAN HATI

Kejadian 50:15-21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar