Senin, 19 September 2011

KANGEN, KAPAN PULANG?

Setelah sekian waktu tinggal di Amerika, hampir empat tahun saya
terhambat untuk pulang ke tanah air. Tak ayal, ketika akhirnya Tuhan
beri saya kesempatan untuk pulang kampung, maka betapa padatnya
hari-hari saya. Tiada hari tanpa rapat. Jam demi jam dilalui begitu
cepat; bertemu donatur, relasi, anak buah, jemaat, sahabat, keluarga
besar, dan teman-teman lama. Tak salah jika ibu saya berkomentar:
"Wah, pulang cuma sebentar, tapi nggak bisa dipegang 'ekornya'."

Setelah satu bulan, dua hari menjelang kembali ke Atlanta, saya
terkesiap membaca email anak saya: "Papa kapan pulang, Thea kangen."
Tiba-tiba hati ini ingin cepat terbang kembali ke tengah keluarga
yang saya tinggalkan nun jauh di sana. Betapa campur aduknya
perasaan di hati: haru, bangga, kangen, karena rasa cinta saya yang
besar kepada anak istri saya. Dua hari yang masih tersisa sebelum
pulang jadi terasa begitu lambat, sebab rasa rindu itu seakan-akan
tidak tertahankan.

Saudara, seperti itukah kerinduan kita menanti kedatangan Yesus yang
kedua kali? Dia pasti datang kembali menjemput kita dari dunia, di
mana Dia menempatkan kita untuk hidup sebagai saksi-Nya. Adakah kita
rindu bertemu muka dengan muka, dan tidak tahan menantikan saat
indah itu, sebab sekarang kita hanya mengenal Dia secara
samar-samar? Atau, kita sedang terlena dengan kesibukan bekerja,
menumpuk kekayaan di dunia, dan membangun kenikmatan sesaat yang
pasti kita tinggalkan kelak? Mari berkarya sementara hidup di dunia,
tetapi dengan mata hati tertuju ke surga, di mana Yesus kekasih hati
kita berada. Dia juga sangat rindu bertemu dengan kita segera --SST

TERUSLAH MEMANDANG SURGA SEBAGAI RUMAH KITA
SEBAB TUJUAN AKHIR HIDUP KITA BUKANLAH DUNIA

Roma 8:14-23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar