ini susah'e." Lirik ini bercerita tentang kesedihan dan kesusahan
orang yang hidup di perantauan, jauh dari sumber-sumber pertolongan
yang bisa didapat dan diandalkannya.
Pertolongan. Semua orang yang pernah berada dalam kondisi terdesak
dan tanpa daya tahu persis betapa berartinya hal itu. Kitab Yesaya
diawali dengan keluhan terhadap bangsa yang tidak setia, hukuman
demi hukuman ditimpakan, penindasan diizinkan. Akan tetapi, Tuhan
masih mau mendengar seruan mereka dan memperhatikan air mata mereka.
Tuhan menanti-nantikan saat untuk menyatakan kasih-Nya bagi
orang-orang yang menanti-nantikan-Nya (ayat 18). Tuhan bahkan
bersegera untuk menjawab seruan umat-Nya. Ia menunjukkan jalanNya
(ayat 21) dan memberkati mereka (ayat 23-26). Ada saatnya nanti Dia
membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas pukulan. Dialah sumber
pertolongan itu. Pertolongan Tuhan kian nyata bagi kita saat Dia
hadir dalam tubuh insani, turut merasakan kelemahan-kelemahan kita
(lihat Ibrani 4:15), dan menanggung dosa kita. Betapa bersyukur kita
memiliki Tuhan yang demikian!
Sebagai orang-orang yang dipanggil untuk mencerminkan Tuhan di dunia
ini, setiap kita yang telah merasakan pertolongan, anugerah, dan
kasih-Nya, seharusnya juga menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk
menolong sesama. Tiap hari di sekitar kita ada orang-orang yang
membutuhkan pertolongan. Kiranya kita tidak hanya puas menjadi
penonton-penonton yang duduk manis, tetapi menyediakan diri dipakai
menjadi saluran berkat, membawa mereka mengenal Tuhan, satu-satunya
Penolong yang sejati. --SCL
TUHAN MENOLONG KITA
AGAR KITA DAPAT MENOLONG SESAMA.
Yesaya 30:18-26
orang yang hidup di perantauan, jauh dari sumber-sumber pertolongan
yang bisa didapat dan diandalkannya.
Pertolongan. Semua orang yang pernah berada dalam kondisi terdesak
dan tanpa daya tahu persis betapa berartinya hal itu. Kitab Yesaya
diawali dengan keluhan terhadap bangsa yang tidak setia, hukuman
demi hukuman ditimpakan, penindasan diizinkan. Akan tetapi, Tuhan
masih mau mendengar seruan mereka dan memperhatikan air mata mereka.
Tuhan menanti-nantikan saat untuk menyatakan kasih-Nya bagi
orang-orang yang menanti-nantikan-Nya (ayat 18). Tuhan bahkan
bersegera untuk menjawab seruan umat-Nya. Ia menunjukkan jalanNya
(ayat 21) dan memberkati mereka (ayat 23-26). Ada saatnya nanti Dia
membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas pukulan. Dialah sumber
pertolongan itu. Pertolongan Tuhan kian nyata bagi kita saat Dia
hadir dalam tubuh insani, turut merasakan kelemahan-kelemahan kita
(lihat Ibrani 4:15), dan menanggung dosa kita. Betapa bersyukur kita
memiliki Tuhan yang demikian!
Sebagai orang-orang yang dipanggil untuk mencerminkan Tuhan di dunia
ini, setiap kita yang telah merasakan pertolongan, anugerah, dan
kasih-Nya, seharusnya juga menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk
menolong sesama. Tiap hari di sekitar kita ada orang-orang yang
membutuhkan pertolongan. Kiranya kita tidak hanya puas menjadi
penonton-penonton yang duduk manis, tetapi menyediakan diri dipakai
menjadi saluran berkat, membawa mereka mengenal Tuhan, satu-satunya
Penolong yang sejati. --SCL
TUHAN MENOLONG KITA
AGAR KITA DAPAT MENOLONG SESAMA.
Yesaya 30:18-26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar