Jumat, 27 Juli 2012

SIAPA MAU TOLONG

  Sebuah lirik lagu Ambon bertutur, "Siapa hendak tolong beta, beta
  ini susah'e." Lirik ini bercerita tentang kesedihan dan kesusahan
  orang yang hidup di perantauan, jauh dari sumber-sumber pertolongan
  yang bisa didapat dan diandalkannya.


  Pertolongan. Semua orang yang pernah berada dalam kondisi terdesak
  dan tanpa daya tahu persis betapa berartinya hal itu. Kitab Yesaya
  diawali dengan keluhan terhadap bangsa yang tidak setia, hukuman
  demi hukuman ditimpakan, penindasan diizinkan. Akan tetapi, Tuhan
  masih mau mendengar seruan mereka dan memperhatikan air mata mereka.
  Tuhan menanti-nantikan saat untuk menyatakan kasih-Nya bagi
  orang-orang yang menanti-nantikan-Nya (ayat 18). Tuhan bahkan
  bersegera untuk menjawab seruan umat-Nya. Ia menunjukkan jalanNya
  (ayat 21) dan memberkati mereka (ayat 23-26). Ada saatnya nanti Dia
  membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas pukulan. Dialah sumber
  pertolongan itu. Pertolongan Tuhan kian nyata bagi kita saat Dia
  hadir dalam tubuh insani, turut merasakan kelemahan-kelemahan kita
  (lihat Ibrani 4:15), dan menanggung dosa kita. Betapa bersyukur kita
  memiliki Tuhan yang demikian!


  Sebagai orang-orang yang dipanggil untuk mencerminkan Tuhan di dunia
  ini, setiap kita yang telah merasakan pertolongan, anugerah, dan
  kasih-Nya, seharusnya juga menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk
  menolong sesama. Tiap hari di sekitar kita ada orang-orang yang
  membutuhkan pertolongan. Kiranya kita tidak hanya puas menjadi
  penonton-penonton yang duduk manis, tetapi menyediakan diri dipakai
  menjadi saluran berkat, membawa mereka mengenal Tuhan, satu-satunya
  Penolong yang sejati. --SCL

                         TUHAN MENOLONG KITA
                   AGAR KITA DAPAT MENOLONG SESAMA.

  Yesaya 30:18-26

Tidak ada komentar:

Posting Komentar