Selasa, 17 Juli 2012

TOLOK UKUR KARAKTER

Richard Halverson, seorang penulis dan pendeta senat AS, pernah
menulis: Yesus Kristus berbicara tentang uang lebih dari hal-hal lain,
karena ketika tiba pada sifat alami manusia, uang memegang peran
terpenting. Uang merupakan indeks yang tepat untuk menunjukkan
karakter sejati seseorang. Di seluruh halaman Kitab Suci, ada korelasi
yang sangat dekat antara perkembangan karakter manusia dengan cara ia
menangani uangnya.


Banyak tokoh di Alkitab yang dikecam, dihukum, atau dipuji oleh
Allah karena sikap mereka terhadap uang. Yudas Iskariot mengkhianati
Tuhan Yesus demi tiga puluh uang perak. Ananias dan Safira rebah dan
mati seketika setelah berdusta perihal uang yang mereka serahkan.
Mereka adalah contoh orang-orang yang jatuh dalam pencobaan
berkenaan dengan uang. Uang membuat mereka terjerat dalam berbagai
nafsu yang hampa dan mencelakakan, hingga akhirnya menyimpang dari
iman dan menyiksa diri dengan berbagai duka (ayat 10). Namun, ada
kisah janda miskin yang dipuji Tuhan Yesus karena memberi dari
kekurangannya. Atau, jemaat Makedonia yang disebut Paulus sangat
miskin, tetapi kaya dalam kemurahan (lihat 1 Korintus 8). Mereka
ialah orang-orang yang pertama-tama menyerahkan hati kepada Allah,
lalu uang mereka.



Uang hanya salah satu sarana yang kita perlukan dalam menjalani
kehidupan di dunia ini. Uang adalah berkat, bukti pemeliharaan Allah
atas kita. Uang harus menjadi hamba kita. Jika kita cinta uang, uang
akan menjadi tuan kita. Bagaimana Anda menangani uang? Mana yang
lebih Anda cintai: Allah dan firman-Nya, atau ... uang? --SAR

ALLAH HARUS MENJADI TUHAN ATAS DIRI KITA DAN JUGA UANG KITA.

1 Timotius 6:2-10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar