Rabu, 29 Agustus 2012

JAWABAN DOA

  Jemaat gereja kami cukup banyak. Namun, seperti masalah klise
  berbagai gereja, yang mau dan mampu melayani sangat terbatas. Kami
  sungguh berdoa pada Tuhan agar ada tambahan orang untuk mengisi
  kekosongan yang ada. Ketika satu per satu tenaga pelayan diberikan,
  kami menyapa mereka dengan berkata, "Terima kasih telah menjadi
  jawaban Tuhan atas doa kami."


  Masalah kekurangan pekerja sudah dialami sejak zaman Ezra. Pada
  zaman Raja Artahsasta, Ezra diperkenankan pulang ke Yerusalem untuk
  membangun kembali ibadah di Bait Allah. Sayang, di antara sekian
  banyak orang yang pulang bersamanya, ia tidak mendapati orang-orang
  Lewi untuk penyelenggaraan kebaktian (ayat 15). Ezra tidak mengambil
  jalan pintas mengganti peran khusus bani Lewi yang sudah ditetapkan
  Tuhan. Ia membagikan kebutuhan spesifik itu kepada saudara-saudara
  di Kasifya. Mendengar visi Ezra menyelenggarakan kembali kebaktian
  di Bait Allah dan apa yang dibutuhkan untuk mewujudkannya, mereka
  pun berespons. Ezra mengenali "tangan murah Allah" dalam semua
  proses itu.


  Ketika mengalami kekurangan pekerja dalam pelayanan, seberapa jauh
  kita melibatkan Allah? Bisa jadi kita frustrasi dan mengambil
  langkah yang keliru: mungkin memborong pelayanan sendiri atau
  menurunkan standar pelayanan demi kebutuhan mendesak. Ingatlah bahwa
  pelayanan adalah milik Allah, Dialah yang menetapkan bagian
  tiap-tiap anggota dalam pembangunan tubuh-Nya. Mintalah Dia mengirim
  para pekerja menurut cara-Nya. Informasikan kebutuhan pelayanan
  secara spesifik pada sesama anggota tubuh Kristus. Dan, ketika
  kebutuhan terpenuhi, bersyukurlah atas tangan murah Allah yang
  menjawab doa kita. --SCL

         TUHAN MEMILIKI ORANG YANG TEPAT UNTUK PEKERJAAN-NYA.
        MINTALAH PEKERJA PADA-NYA DAN NANTIKANLAH JAWABAN-NYA.

  Ezra 7:28b-8:20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar