berbagai gereja, yang mau dan mampu melayani sangat terbatas. Kami
sungguh berdoa pada Tuhan agar ada tambahan orang untuk mengisi
kekosongan yang ada. Ketika satu per satu tenaga pelayan diberikan,
kami menyapa mereka dengan berkata, "Terima kasih telah menjadi
jawaban Tuhan atas doa kami."
Masalah kekurangan pekerja sudah dialami sejak zaman Ezra. Pada
zaman Raja Artahsasta, Ezra diperkenankan pulang ke Yerusalem untuk
membangun kembali ibadah di Bait Allah. Sayang, di antara sekian
banyak orang yang pulang bersamanya, ia tidak mendapati orang-orang
Lewi untuk penyelenggaraan kebaktian (ayat 15). Ezra tidak mengambil
jalan pintas mengganti peran khusus bani Lewi yang sudah ditetapkan
Tuhan. Ia membagikan kebutuhan spesifik itu kepada saudara-saudara
di Kasifya. Mendengar visi Ezra menyelenggarakan kembali kebaktian
di Bait Allah dan apa yang dibutuhkan untuk mewujudkannya, mereka
pun berespons. Ezra mengenali "tangan murah Allah" dalam semua
proses itu.
Ketika mengalami kekurangan pekerja dalam pelayanan, seberapa jauh
kita melibatkan Allah? Bisa jadi kita frustrasi dan mengambil
langkah yang keliru: mungkin memborong pelayanan sendiri atau
menurunkan standar pelayanan demi kebutuhan mendesak. Ingatlah bahwa
pelayanan adalah milik Allah, Dialah yang menetapkan bagian
tiap-tiap anggota dalam pembangunan tubuh-Nya. Mintalah Dia mengirim
para pekerja menurut cara-Nya. Informasikan kebutuhan pelayanan
secara spesifik pada sesama anggota tubuh Kristus. Dan, ketika
kebutuhan terpenuhi, bersyukurlah atas tangan murah Allah yang
menjawab doa kita. --SCL
TUHAN MEMILIKI ORANG YANG TEPAT UNTUK PEKERJAAN-NYA.
MINTALAH PEKERJA PADA-NYA DAN NANTIKANLAH JAWABAN-NYA.
Ezra 7:28b-8:20
sungguh berdoa pada Tuhan agar ada tambahan orang untuk mengisi
kekosongan yang ada. Ketika satu per satu tenaga pelayan diberikan,
kami menyapa mereka dengan berkata, "Terima kasih telah menjadi
jawaban Tuhan atas doa kami."
Masalah kekurangan pekerja sudah dialami sejak zaman Ezra. Pada
zaman Raja Artahsasta, Ezra diperkenankan pulang ke Yerusalem untuk
membangun kembali ibadah di Bait Allah. Sayang, di antara sekian
banyak orang yang pulang bersamanya, ia tidak mendapati orang-orang
Lewi untuk penyelenggaraan kebaktian (ayat 15). Ezra tidak mengambil
jalan pintas mengganti peran khusus bani Lewi yang sudah ditetapkan
Tuhan. Ia membagikan kebutuhan spesifik itu kepada saudara-saudara
di Kasifya. Mendengar visi Ezra menyelenggarakan kembali kebaktian
di Bait Allah dan apa yang dibutuhkan untuk mewujudkannya, mereka
pun berespons. Ezra mengenali "tangan murah Allah" dalam semua
proses itu.
Ketika mengalami kekurangan pekerja dalam pelayanan, seberapa jauh
kita melibatkan Allah? Bisa jadi kita frustrasi dan mengambil
langkah yang keliru: mungkin memborong pelayanan sendiri atau
menurunkan standar pelayanan demi kebutuhan mendesak. Ingatlah bahwa
pelayanan adalah milik Allah, Dialah yang menetapkan bagian
tiap-tiap anggota dalam pembangunan tubuh-Nya. Mintalah Dia mengirim
para pekerja menurut cara-Nya. Informasikan kebutuhan pelayanan
secara spesifik pada sesama anggota tubuh Kristus. Dan, ketika
kebutuhan terpenuhi, bersyukurlah atas tangan murah Allah yang
menjawab doa kita. --SCL
TUHAN MEMILIKI ORANG YANG TEPAT UNTUK PEKERJAAN-NYA.
MINTALAH PEKERJA PADA-NYA DAN NANTIKANLAH JAWABAN-NYA.
Ezra 7:28b-8:20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar