Selasa, 28 Agustus 2012

TERANG BAGI NEGERI

  Kedua anak perempuan teman saya punya cita-cita istimewa. Yang
  sulung ingin menjadi hakim. Yang bungsu ingin menjadi jaksa. Mereka
  ingin menjadi para penegak kebenaran dan pembela yang lemah. Saya
  bertanya bagaimana mereka bisa punya cita-cita semulia itu. Dengan
  mimik serius layaknya orang dewasa salah satu menjawab, "Aku belajar
  dari Alkitab, Tuhan sangat menentang ketidakadilan dan kejahatan.
  Namun, itulah yang banyak terjadi sekarang." Tiap mengingat mereka
  saya terharu. Kedua anak itu rindu menjadi terang di tempat yang
  dianggap banyak orang kotor, penuh kegelapan.


  Yesus mengingatkan murid-murid-Nya bahwa untuk memenuhi fungsinya,
  terang harus berada di tempat yang tepat, yaitu di tempat yang bisa
  dilihat orang (ayat 16). Bukankah "dilihat orang" itu terkesan
  sombong? Dalam konteks ini tidak, karena tujuannya adalah orang
  dibawa memuji Tuhan, bukan kebaikan manusia. Berada di tempat yang
  tepat dimaksudkan agar fungsi terang itu maksimal (ayat 15). Di
  manakah terang paling berfungsi jika bukan di tempat yang gelap?
  Kapan orang membutuhkan cahaya untuk melihat kota di atas gunung
  atau beraktivitas di dalam rumah? Bukankah pada saat gelap meliputi?


  Kerap kali pelita orang kristiani "tersembunyi" selama hari kerja,
  karena yang dianggap pelayanan hanyalah aktivitas hari Minggu di
  gereja. Padahal, dunia yang butuh diterangi itu mencakup semua
  bidang kehidupan hukum dan pemerintahan, bisnis dan ekonomi,
  kesehatan dan pendidikan, media, bahkan seni, dan hiburan. Ketika
  menjumpai "kegelapan" di negeri ini, biarlah kita tidak putus
  harapan, tetapi justru bersemangat, karena di sanalah kesempatan
  yang sesungguhnya menjadi terang dunia. --LAN

              DI MANAKAH ANDA DAN SAYA SEHARUSNYA BERADA
      AGAR BANYAK ORANG MELIHAT KEBENARAN DAN MEMULIAKAN TUHAN?

  Matius 5:13-16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar