Senin, 06 Agustus 2012

SUNAT TELINGA

Max Lucado menceritakan betapa ia pernah dibuat terharu oleh surat
seorang anak kecil berusia tujuh tahun. Atas kesalahan yang
diperbuatnya, anak itu menulis: "Maafkan saya. Orangtua saya sudah
menghukum saya, tetapi saya sungguh menyesal dan ingin memperbaiki
kesalahan saya. Tolong beritahu saya apa yang dapat saya lakukan."
Anak ini mau mengakui kesalahannya ketika diberi tahu. Ia tidak
berdalih, tidak pula menunda untuk berubah. Sungguh teladan yang
sangat menyentuh hati.


Cerita Max kontras dengan cerita nabi Yeremia tentang bangsa Israel.
Dosa tidak lagi membuat mereka merasa bersalah (ayat 13- 15).
Peringatan Tuhan dianggap sepi (ayat 16-17). Apa sebabnya? Telinga
mereka tidak bersunat! Dengan kata lain, telinga mereka tidak mau
mendengarkan firman Tuhan (ayat 10). Jangan salah, mereka ini adalah
orang-orang yang beribadah. Korban bakaran dan korban sembelihan
mereka persembahkan (ayat 20). Di antara mereka bahkan ada para nabi
dan imam (ayat 13)! Namun, Tuhan tidak lagi berkenan pada ibadah
mereka dan akan menghukum mereka (ayat 18-21).


Ada orang yang terang-terangan menolak firman Tuhan, selalu berkelit
jika diperhadapkan dengan kebenaran. Ada juga yang pura-pura
mendengar, padahal sebenarnya mengabaikan apa yang didengarnya. Ada
yang tampaknya menerima, bahkan tahu banyak firman, namun bukannya
berubah, malah sengaja melanggar, mencari celah, atau menggunakan
ayat firman Tuhan sedemikian rupa demi membenarkan diri sendiri.
Semua sama-sama perlu sunat telinga! Apakah Anda dan saya termasuk
orang-orang yang demikian? --ITA

ORANG-ORANG YANG BERSUNAT TELINGA
MENDENGARKAN FIRMAN DAN BERSEDIA DIUBAH OLEH-NYA.

Yeremia 6:10-21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar