komputer macet, tidak bisa lagi memberi respons apa-apa. Mungkin
program yang dijalankan terlalu banyak atau berat. Atau, ada virus
yang menghambat kerjanya. Istilah ini juga dipakai sebagian orang
untuk menggambarkan bahwa mereka sedang tidak bisa berpikir lebih
jauh. Mungkin karena terlalu penat atau kurang istirahat. Kondisi
hang mengingatkan kita bahwa teknologi dan manusia, secanggih apa
pun, sepintar apa pun, ada batasnya.
Sebaliknya, Tuhan tidak terbatas. Perenungan pemazmur melambungkan
imajinasi kita untuk memahami Dia yang "tidak terhingga".
Mengumpulkan kembali umat Israel yang tercerai berai di seluruh
penjuru dunia bukan hal sulit bagi-Nya (ayat 2). Memulihkan orang
yang sudah tidak punya harapan hidup adalah keahlian-Nya (ayat 3).
Menghitung bintang di galaksi terjauh pun mudah saja bagi-Nya (ayat
4). Menyelimuti langit dengan awan, menurunkan hujan di tempat
tertentu dan menahannya di belahan bumi lainnya, membuat gunung,
menumbuhkan rerumputan, memberi makan hewan-hewan di padang, semua
bisa dilakukan-Nya sekaligus! (ayat 8-9). Kehebatan manusia maupun
sarana-sarana yang digunakan manusia dalam berkarya tidak
mengesankan-Nya (ayat 11).
Kita kerap frustrasi dengan waktu yang sempit dan tanggung jawab
yang banyak. Kita tidak tahu bagaimana menyikapi relasi yang rusak
sementara kasih dan kesabaran kita terbatas. Kita tidak mahahadir,
otak kita tidak mahatahu. Namun, mana yang lebih sering kita
andalkan? Diri kita, sesama manusia, teknologi, atau ... Tuhan yang
tak terhingga? Sungguh, kita perlu senantiasa diingatkan betapa
hebat dan tidak terbatasnya Tuhan kita! --MEL
FRUSTRASI HADIR KETIKA KITA MENGANDALKAN SUMBER-SUMBER
YANG TERBATAS, DAN MENGABAIKAN DIA YANG TAK TERBATAS.
Mazmur 147:1-11
program yang dijalankan terlalu banyak atau berat. Atau, ada virus
yang menghambat kerjanya. Istilah ini juga dipakai sebagian orang
untuk menggambarkan bahwa mereka sedang tidak bisa berpikir lebih
jauh. Mungkin karena terlalu penat atau kurang istirahat. Kondisi
hang mengingatkan kita bahwa teknologi dan manusia, secanggih apa
pun, sepintar apa pun, ada batasnya.
Sebaliknya, Tuhan tidak terbatas. Perenungan pemazmur melambungkan
imajinasi kita untuk memahami Dia yang "tidak terhingga".
Mengumpulkan kembali umat Israel yang tercerai berai di seluruh
penjuru dunia bukan hal sulit bagi-Nya (ayat 2). Memulihkan orang
yang sudah tidak punya harapan hidup adalah keahlian-Nya (ayat 3).
Menghitung bintang di galaksi terjauh pun mudah saja bagi-Nya (ayat
4). Menyelimuti langit dengan awan, menurunkan hujan di tempat
tertentu dan menahannya di belahan bumi lainnya, membuat gunung,
menumbuhkan rerumputan, memberi makan hewan-hewan di padang, semua
bisa dilakukan-Nya sekaligus! (ayat 8-9). Kehebatan manusia maupun
sarana-sarana yang digunakan manusia dalam berkarya tidak
mengesankan-Nya (ayat 11).
Kita kerap frustrasi dengan waktu yang sempit dan tanggung jawab
yang banyak. Kita tidak tahu bagaimana menyikapi relasi yang rusak
sementara kasih dan kesabaran kita terbatas. Kita tidak mahahadir,
otak kita tidak mahatahu. Namun, mana yang lebih sering kita
andalkan? Diri kita, sesama manusia, teknologi, atau ... Tuhan yang
tak terhingga? Sungguh, kita perlu senantiasa diingatkan betapa
hebat dan tidak terbatasnya Tuhan kita! --MEL
FRUSTRASI HADIR KETIKA KITA MENGANDALKAN SUMBER-SUMBER
YANG TERBATAS, DAN MENGABAIKAN DIA YANG TAK TERBATAS.
Mazmur 147:1-11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar