Kamis, 02 Agustus 2012

TIDAK TERHINGGA

  Hang (baca: heng). Itu istilah yang sering terlontar ketika
  komputer macet, tidak bisa lagi memberi respons apa-apa. Mungkin
  program yang dijalankan terlalu banyak atau berat. Atau, ada virus
  yang menghambat kerjanya. Istilah ini juga dipakai sebagian orang
  untuk menggambarkan bahwa mereka sedang tidak bisa berpikir lebih
  jauh. Mungkin karena terlalu penat atau kurang istirahat. Kondisi
  hang mengingatkan kita bahwa teknologi dan manusia, secanggih apa
  pun, sepintar apa pun, ada batasnya.


  Sebaliknya, Tuhan tidak terbatas. Perenungan pemazmur melambungkan
  imajinasi kita untuk memahami Dia yang "tidak terhingga".
  Mengumpulkan kembali umat Israel yang tercerai berai di seluruh
  penjuru dunia bukan hal sulit bagi-Nya (ayat 2). Memulihkan orang
  yang sudah tidak punya harapan hidup adalah keahlian-Nya (ayat 3).
  Menghitung bintang di galaksi terjauh pun mudah saja bagi-Nya (ayat
  4). Menyelimuti langit dengan awan, menurunkan hujan di tempat
  tertentu dan menahannya di belahan bumi lainnya, membuat gunung,
  menumbuhkan rerumputan, memberi makan hewan-hewan di padang, semua
  bisa dilakukan-Nya sekaligus! (ayat 8-9). Kehebatan manusia maupun
  sarana-sarana yang digunakan manusia dalam berkarya tidak
  mengesankan-Nya (ayat 11).


  Kita kerap frustrasi dengan waktu yang sempit dan tanggung jawab
  yang banyak. Kita tidak tahu bagaimana menyikapi relasi yang rusak
  sementara kasih dan kesabaran kita terbatas. Kita tidak mahahadir,
  otak kita tidak mahatahu. Namun, mana yang lebih sering kita
  andalkan? Diri kita, sesama manusia, teknologi, atau ... Tuhan yang
  tak terhingga? Sungguh, kita perlu senantiasa diingatkan betapa
  hebat dan tidak terbatasnya Tuhan kita! --MEL

        FRUSTRASI HADIR KETIKA KITA MENGANDALKAN SUMBER-SUMBER
        YANG TERBATAS, DAN MENGABAIKAN DIA YANG TAK TERBATAS.

  Mazmur 147:1-11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar