keberangkatannya sebagai misionaris ke China untuk berlari di ajang
Olimpiade. Jenny, adiknya, kesal atas keputusan itu. Mungkin ia
menganggap olahraga lari sebagai sekadar aktivitas duniawi yang
pantas dikorbankan demi suatu tugas yang lebih mulia. Bagaimana
tanggapan Eric? Ia menjawab, "Aku percaya Allah menjadikanku dengan
suatu tujuan. Dia membuatku dapat berlari cepat, dan ketika aku
berlari, aku merasakan kegirangan hati-Nya." Sang ayah mendukungnya
dengan berkata, "Eric, engkau dapat memuliakan Allah dengan mengupas
kentang jika engkau mengupasnya sebaik-baiknya."
Kebanyakan dari kita bersikap seperti Jenny: menilai hal-hal
tertentu saja sebagai pelayanan rohani. Namun, menyimak baik-baik
Wahyu 4, tak ayal kita akan berpikir lain. Bagian ini menggambarkan
sekelumit keadaan surga (ayat 1), di mana penyembahan kepada Allah
berlangsung selama-lamanya (ayat 9-10). Nyanyian kedua puluh empat
tua-tua menggarisbawahi betapa Tuhan layak menerima pujian dari
segala macam makhluk. Dalam Alkitab versi King James ayat 11b ini
diterjemahkan: "Untuk kesenangan hati-Mu semuanya itu ada dan
diciptakan." Segala yang ada seharusnya menjadi ekspresi penyembahan
untuk menyenangkan Sang Pencipta, bukan hanya hal-hal tertentu saja.
Anda merasa tugas harian Anda biasa-biasa saja, bahkan sepertinya
tidak rohani? Tuhan merancang tiap-tiap orang berbeda, menempatkan
kita di bidang-bidang yang khas di mana kita bisa melayani secara
efektif. Adakah Allah digirangkan dengan apa yang Anda kerjakan saat
ini? --ARS
HAL APAKAH YANG KETIKA ANDA LAKUKAN,
ANDA MERASAKAN KEGIRANGAN HATI TUHAN?
Wahyu 4
Olimpiade. Jenny, adiknya, kesal atas keputusan itu. Mungkin ia
menganggap olahraga lari sebagai sekadar aktivitas duniawi yang
pantas dikorbankan demi suatu tugas yang lebih mulia. Bagaimana
tanggapan Eric? Ia menjawab, "Aku percaya Allah menjadikanku dengan
suatu tujuan. Dia membuatku dapat berlari cepat, dan ketika aku
berlari, aku merasakan kegirangan hati-Nya." Sang ayah mendukungnya
dengan berkata, "Eric, engkau dapat memuliakan Allah dengan mengupas
kentang jika engkau mengupasnya sebaik-baiknya."
Kebanyakan dari kita bersikap seperti Jenny: menilai hal-hal
tertentu saja sebagai pelayanan rohani. Namun, menyimak baik-baik
Wahyu 4, tak ayal kita akan berpikir lain. Bagian ini menggambarkan
sekelumit keadaan surga (ayat 1), di mana penyembahan kepada Allah
berlangsung selama-lamanya (ayat 9-10). Nyanyian kedua puluh empat
tua-tua menggarisbawahi betapa Tuhan layak menerima pujian dari
segala macam makhluk. Dalam Alkitab versi King James ayat 11b ini
diterjemahkan: "Untuk kesenangan hati-Mu semuanya itu ada dan
diciptakan." Segala yang ada seharusnya menjadi ekspresi penyembahan
untuk menyenangkan Sang Pencipta, bukan hanya hal-hal tertentu saja.
Anda merasa tugas harian Anda biasa-biasa saja, bahkan sepertinya
tidak rohani? Tuhan merancang tiap-tiap orang berbeda, menempatkan
kita di bidang-bidang yang khas di mana kita bisa melayani secara
efektif. Adakah Allah digirangkan dengan apa yang Anda kerjakan saat
ini? --ARS
HAL APAKAH YANG KETIKA ANDA LAKUKAN,
ANDA MERASAKAN KEGIRANGAN HATI TUHAN?
Wahyu 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar