Senin, 10 September 2012

DIA MEMBUATKU BERLARI

  Eric Liddell, dalam film Chariots of Fire, menunda
  keberangkatannya sebagai misionaris ke China untuk berlari di ajang
  Olimpiade. Jenny, adiknya, kesal atas keputusan itu. Mungkin ia
  menganggap olahraga lari sebagai sekadar aktivitas duniawi yang
  pantas dikorbankan demi suatu tugas yang lebih mulia. Bagaimana
  tanggapan Eric? Ia menjawab, "Aku percaya Allah menjadikanku dengan
  suatu tujuan. Dia membuatku dapat berlari cepat, dan ketika aku
  berlari, aku merasakan kegirangan hati-Nya." Sang ayah mendukungnya
  dengan berkata, "Eric, engkau dapat memuliakan Allah dengan mengupas
  kentang jika engkau mengupasnya sebaik-baiknya."



  Kebanyakan dari kita bersikap seperti Jenny: menilai hal-hal
  tertentu saja sebagai pelayanan rohani. Namun, menyimak baik-baik
  Wahyu 4, tak ayal kita akan berpikir lain. Bagian ini menggambarkan
  sekelumit keadaan surga (ayat 1), di mana penyembahan kepada Allah
  berlangsung selama-lamanya (ayat 9-10). Nyanyian kedua puluh empat
  tua-tua menggarisbawahi betapa Tuhan layak menerima pujian dari
  segala macam makhluk. Dalam Alkitab versi King James ayat 11b ini
  diterjemahkan: "Untuk kesenangan hati-Mu semuanya itu ada dan
  diciptakan." Segala yang ada seharusnya menjadi ekspresi penyembahan
  untuk menyenangkan Sang Pencipta, bukan hanya hal-hal tertentu saja.



  Anda merasa tugas harian Anda biasa-biasa saja, bahkan sepertinya
  tidak rohani? Tuhan merancang tiap-tiap orang berbeda, menempatkan
  kita di bidang-bidang yang khas di mana kita bisa melayani secara
  efektif. Adakah Allah digirangkan dengan apa yang Anda kerjakan saat
  ini? --ARS

                HAL APAKAH YANG KETIKA ANDA LAKUKAN,
                ANDA MERASAKAN KEGIRANGAN HATI TUHAN?

  Wahyu 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar