Senin, 10 September 2012

NYANYIAN ALAM

  Apa buktinya Allah ada?" selalu menjadi topik hangat dalam diskusi
  keagamaan. Ini bukan saja pertanyaan yang muncul dari mereka yang
  tidak percaya adanya Allah, namun juga dari kalangan yang memercayai
  adanya Allah. Logika berpikir yang sangat mendasar untuk menjawabnya
  adalah: segala ciptaan ada karena ada penciptanya. Makin rumit suatu
  ciptaan, makin hebat pula penciptanya.



  Logika inilah yang juga dipakai pemazmur dalam merenungkan
  keberadaan Allah. Ia melihat betapa Allah meninggalkan sangat banyak
  jejak dan bukti tentang keberadaan-Nya melalui alam semesta. Percaya
  bahwa langit, matahari, dan segala kompleksitas alam di sekitar kita
  itu ada dengan sendirinya adalah sebuah ide konyol dari mereka yang
  menekan bisikan nurani. Keindahan, kemegahan dan keteraturan jagat
  raya menyiratkan ada arsitek agung di baliknya. Buah karya Allah,
  yaitu bumi dan segala isinya adalah salah satu cara Allah untuk
  membisikkan keberadaan-Nya.



  Keberadaan alam semesta tidak hanya layak menjadi alat pembuktian
  namun sepantasnya menimbulkan pesona dan hormat kepada Sang
  Pencipta. Kalau langit saja bisa menceritakan pekerjaan Tuhan yang
  mulia, betapa lebih lagi kita sebagai ciptaan-Nya yang paling agung,
  yang dibuat seturut gambar-Nya. Sudah selayaknya kita juga menjadi
  pencerita kemuliaan-Nya dan pemberita pekerjaan tangan-Nya. Seberapa
  besar kekaguman kita kepada-Nya dan seberapa banyak cerita hidup
  kita menjadikan orang kagum kepada-Nya? --PBS

            KETIKA KITA TERPESONA TERHADAP ALAM SEMESTA,
               NYATAKAN KEKAGUMAN KEPADA PENCIPTA-NYA.

  Mazmur 19:1-7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar