keagamaan. Ini bukan saja pertanyaan yang muncul dari mereka yang
tidak percaya adanya Allah, namun juga dari kalangan yang memercayai
adanya Allah. Logika berpikir yang sangat mendasar untuk menjawabnya
adalah: segala ciptaan ada karena ada penciptanya. Makin rumit suatu
ciptaan, makin hebat pula penciptanya.
Logika inilah yang juga dipakai pemazmur dalam merenungkan
keberadaan Allah. Ia melihat betapa Allah meninggalkan sangat banyak
jejak dan bukti tentang keberadaan-Nya melalui alam semesta. Percaya
bahwa langit, matahari, dan segala kompleksitas alam di sekitar kita
itu ada dengan sendirinya adalah sebuah ide konyol dari mereka yang
menekan bisikan nurani. Keindahan, kemegahan dan keteraturan jagat
raya menyiratkan ada arsitek agung di baliknya. Buah karya Allah,
yaitu bumi dan segala isinya adalah salah satu cara Allah untuk
membisikkan keberadaan-Nya.
Keberadaan alam semesta tidak hanya layak menjadi alat pembuktian
namun sepantasnya menimbulkan pesona dan hormat kepada Sang
Pencipta. Kalau langit saja bisa menceritakan pekerjaan Tuhan yang
mulia, betapa lebih lagi kita sebagai ciptaan-Nya yang paling agung,
yang dibuat seturut gambar-Nya. Sudah selayaknya kita juga menjadi
pencerita kemuliaan-Nya dan pemberita pekerjaan tangan-Nya. Seberapa
besar kekaguman kita kepada-Nya dan seberapa banyak cerita hidup
kita menjadikan orang kagum kepada-Nya? --PBS
KETIKA KITA TERPESONA TERHADAP ALAM SEMESTA,
NYATAKAN KEKAGUMAN KEPADA PENCIPTA-NYA.
Mazmur 19:1-7
tidak percaya adanya Allah, namun juga dari kalangan yang memercayai
adanya Allah. Logika berpikir yang sangat mendasar untuk menjawabnya
adalah: segala ciptaan ada karena ada penciptanya. Makin rumit suatu
ciptaan, makin hebat pula penciptanya.
Logika inilah yang juga dipakai pemazmur dalam merenungkan
keberadaan Allah. Ia melihat betapa Allah meninggalkan sangat banyak
jejak dan bukti tentang keberadaan-Nya melalui alam semesta. Percaya
bahwa langit, matahari, dan segala kompleksitas alam di sekitar kita
itu ada dengan sendirinya adalah sebuah ide konyol dari mereka yang
menekan bisikan nurani. Keindahan, kemegahan dan keteraturan jagat
raya menyiratkan ada arsitek agung di baliknya. Buah karya Allah,
yaitu bumi dan segala isinya adalah salah satu cara Allah untuk
membisikkan keberadaan-Nya.
Keberadaan alam semesta tidak hanya layak menjadi alat pembuktian
namun sepantasnya menimbulkan pesona dan hormat kepada Sang
Pencipta. Kalau langit saja bisa menceritakan pekerjaan Tuhan yang
mulia, betapa lebih lagi kita sebagai ciptaan-Nya yang paling agung,
yang dibuat seturut gambar-Nya. Sudah selayaknya kita juga menjadi
pencerita kemuliaan-Nya dan pemberita pekerjaan tangan-Nya. Seberapa
besar kekaguman kita kepada-Nya dan seberapa banyak cerita hidup
kita menjadikan orang kagum kepada-Nya? --PBS
KETIKA KITA TERPESONA TERHADAP ALAM SEMESTA,
NYATAKAN KEKAGUMAN KEPADA PENCIPTA-NYA.
Mazmur 19:1-7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar