etos kerjanya. Sebagai orang Kristen kita melakukan yang terbaik
karena Kristus telah memberikan yang terbaik, yaitu anugerah
keselamatan. Itulah etos kerja Kristen dan itulah makna
"mengerjakan keselamatan" (12).
Etos kerja yang baik mengandung nilai-nilai sebagai berikut. Pertama,
kerja bukan karena dilihat orang. Paulus menasihati jemaat untuk
mengerjakan pelayanan mereka dengan baik sekalipun Paulus tidak
hadir di tengah-tengah mereka karena pelayanan itu ditujukan
kepada Allah (12-13). Bukankah kita sering menemukan orang-orang
yang bekerja keras di depan bos, tetapi bersikap santai ketika bos
pergi?
Kedua, kerja baik dengan sungguh-sungguh, tanpa bersungut-sungut dan
berbantah-bantahan. Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan,
pekerjaan atau pelayanan adalah ungkapan rasa syukur kita kepada
Tuhan (14-15). Banyak orang terlihat bekerja keras, tetapi di
balik itu mereka sering mengeluh dengan alasan seperti 'gaji
kecil', 'bos galak', 'lingkungan kerja buruk' dan lain-lain.
Ketiga, kerja dengan berdedikasi dan kerelaan untuk berkurban.
Semangat materialistis mengajarkan supaya kita bekerja sesuai
dengan bayaran yang disediakan. Sedangkan etos kerja Kristen
mengajarkan untuk rela berkurban dan membayar harga (17).
Tiga nilai di atas menggambarkan etos kerja dan pelayanan Kristen.
Dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut, kita akan menjadi seperti
bintang-bintang di dunia (15). Bintang di langit itu biasa, tetapi
bintang di dunia itu langka dan luar biasa! Namun, kita harus
ingat senantiasa bahwa keberhasilan kita untuk mengerjakan itu
semua berasal dari Allah. Dialah yang "mengerjakan di dalam kamu
baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya." (13). Tanpa
menyadari hal tersebut, kita akan menjadi sombong dan menganggap
keberhasilan oleh etos kerja itu adalah semata-mata kerja keras
dan kehebatan kita.
karena Kristus telah memberikan yang terbaik, yaitu anugerah
keselamatan. Itulah etos kerja Kristen dan itulah makna
"mengerjakan keselamatan" (12).
Etos kerja yang baik mengandung nilai-nilai sebagai berikut. Pertama,
kerja bukan karena dilihat orang. Paulus menasihati jemaat untuk
mengerjakan pelayanan mereka dengan baik sekalipun Paulus tidak
hadir di tengah-tengah mereka karena pelayanan itu ditujukan
kepada Allah (12-13). Bukankah kita sering menemukan orang-orang
yang bekerja keras di depan bos, tetapi bersikap santai ketika bos
pergi?
Kedua, kerja baik dengan sungguh-sungguh, tanpa bersungut-sungut dan
berbantah-bantahan. Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan,
pekerjaan atau pelayanan adalah ungkapan rasa syukur kita kepada
Tuhan (14-15). Banyak orang terlihat bekerja keras, tetapi di
balik itu mereka sering mengeluh dengan alasan seperti 'gaji
kecil', 'bos galak', 'lingkungan kerja buruk' dan lain-lain.
Ketiga, kerja dengan berdedikasi dan kerelaan untuk berkurban.
Semangat materialistis mengajarkan supaya kita bekerja sesuai
dengan bayaran yang disediakan. Sedangkan etos kerja Kristen
mengajarkan untuk rela berkurban dan membayar harga (17).
Tiga nilai di atas menggambarkan etos kerja dan pelayanan Kristen.
Dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut, kita akan menjadi seperti
bintang-bintang di dunia (15). Bintang di langit itu biasa, tetapi
bintang di dunia itu langka dan luar biasa! Namun, kita harus
ingat senantiasa bahwa keberhasilan kita untuk mengerjakan itu
semua berasal dari Allah. Dialah yang "mengerjakan di dalam kamu
baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya." (13). Tanpa
menyadari hal tersebut, kita akan menjadi sombong dan menganggap
keberhasilan oleh etos kerja itu adalah semata-mata kerja keras
dan kehebatan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar