sayang". Pepatah ini tak pernah lekang oleh zaman dan masih tetap
relevan. Pengenalan antara dua pribadi akan bertumbuh hanya jika
keduanya berkomitmen untuk menjalin relasi lebih dalam lagi.
Komitmen Paulus yang besar untuk mengenal Allah terlihat jelas dalam
bacaan kita hari ini. Bukan sekadar pengenalan yang dangkal, tetapi
persekutuan yang sedemikian erat hingga memungkinkan Paulus untuk
dapat hidup makin serupa Kristus. Paulus telah berjumpa dengan
Kristus secara pribadi, bahkan merintis banyak jemaat. Walau
demikian, Paulus sadar bahwa ia masih perlu terus bertumbuh dalam
pengenalan akan Allah. Dan, dengan intensional ia mengarahkan diri
untuk itu. Komitmennya digambarkan dengan kata-kata seperti:
mengejar (ayat 12) dan berlari-lari (ayat 14). Sesuatu yang aktif
dan bersemangat, yang terus maju secara bertahap, yang mengarah pada
satu tujuan yang jelas. Paulus menyadari ia belum sempurna dalam
pemahamannya, namun ia terus mengarahkan hidupnya untuk mengenal dan
menyelaraskan diri dengan Allah (ayat 13) hingga memperoleh upah
yang telah disediakan Allah untuknya (ayat 14).
Seberapa besarkah komitmen kita untuk mengenal Allah? Apakah kita
mengejar, berlari-lari ke arah-Nya, atau kita tengah kehilangan
gairah untuk mendekat pada-Nya? Mari mengarahkan hati untuk makin
mengenal Allah. Ketika kita memelihara komitmen ini, maka hati kita
akan terus diselaraskan dengan hati Kristus. Keinginan dan kebiasaan
lama yang berpusat pada diri sendiri digantikan oleh respons yang
baru untuk memuliakan Allah. --LCM
KASIH DAN PELAYANAN KEPADA ALLAH
BERMULA DARI HATI YANG DIARAHKAN UNTUK MENGENAL-NYA.
Filipi 3:10-14
relevan. Pengenalan antara dua pribadi akan bertumbuh hanya jika
keduanya berkomitmen untuk menjalin relasi lebih dalam lagi.
Komitmen Paulus yang besar untuk mengenal Allah terlihat jelas dalam
bacaan kita hari ini. Bukan sekadar pengenalan yang dangkal, tetapi
persekutuan yang sedemikian erat hingga memungkinkan Paulus untuk
dapat hidup makin serupa Kristus. Paulus telah berjumpa dengan
Kristus secara pribadi, bahkan merintis banyak jemaat. Walau
demikian, Paulus sadar bahwa ia masih perlu terus bertumbuh dalam
pengenalan akan Allah. Dan, dengan intensional ia mengarahkan diri
untuk itu. Komitmennya digambarkan dengan kata-kata seperti:
mengejar (ayat 12) dan berlari-lari (ayat 14). Sesuatu yang aktif
dan bersemangat, yang terus maju secara bertahap, yang mengarah pada
satu tujuan yang jelas. Paulus menyadari ia belum sempurna dalam
pemahamannya, namun ia terus mengarahkan hidupnya untuk mengenal dan
menyelaraskan diri dengan Allah (ayat 13) hingga memperoleh upah
yang telah disediakan Allah untuknya (ayat 14).
Seberapa besarkah komitmen kita untuk mengenal Allah? Apakah kita
mengejar, berlari-lari ke arah-Nya, atau kita tengah kehilangan
gairah untuk mendekat pada-Nya? Mari mengarahkan hati untuk makin
mengenal Allah. Ketika kita memelihara komitmen ini, maka hati kita
akan terus diselaraskan dengan hati Kristus. Keinginan dan kebiasaan
lama yang berpusat pada diri sendiri digantikan oleh respons yang
baru untuk memuliakan Allah. --LCM
KASIH DAN PELAYANAN KEPADA ALLAH
BERMULA DARI HATI YANG DIARAHKAN UNTUK MENGENAL-NYA.
Filipi 3:10-14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar