Rabu, 19 September 2012

INI DOSA SIAPA?

  Jika kita ditimpa kemalangan, kita cenderung bertanya, mengapa
  saya yang mengalami penderitaan ini. Kenapa bukan orang lain yang
  lebih jahat? Atau, andaikan orang lain yang berdosa, mengapa saya
  yang harus menanggung akibatnya? Pertanyaan-pertanyaan tidak
  terjawab ini berpotensi membuat kita makin terpuruk dalam kesedihan
  dan mengobarkan kemarahan karena merasa Allah berlaku tidak adil
  atau menghukum kita terlalu berat. Selain itu, kita mungkin
  kehilangan simpati terhadap orang yang kurang beruntung, menganggap
  sudah selayaknyalah ia menanggung derita tersebut.


  Ketika melihat orang yang buta sejak lahir, murid-murid Yesus
  menanyakan hal yang sama: Mengapa ia menderita? Penderitaan ini dosa
  siapa? Jawaban Yesus mencengangkan. Penderitaan si orang buta bukan
  akibat dosa siapa pun. Hal itu diizinkan Tuhan dengan tujuan.
  Peristiwa Yesus mencelikkan matanya menjadi salah satu bukti bahwa
  Yesus adalah Mesias (ayat 32-33). Sebuah kesaksian yang kuat di
  tengah tekanan orang Farisi yang membutakan hati dan menolak
  percaya. Apa kondisi yang harus ada agar pekerjaan Allah ini
  dinyatakan? Kita tahu jawabnya: orang ini harus terlahir buta.


  Mungkin saat ini Anda mengalami penderitaan yang bukan karena
  kesalahan Anda. Mungkin tidak ada mukjizat yang terjadi. Tidak pasti
  juga sampai kapan Anda harus menanggung derita itu. Hendaknya Anda
  tidak terus terpuruk dalam kesedihan. Tuhan tidak pernah keliru.
  Dengan kepercayaan yang teguh, mohonlah Tuhan menyatakan
  pekerjaan-pekerjaan-Nya di dalam dan melalui tiap situasi yang Anda
  alami. --HEM

      SUKACITA DIPEROLEH BUKAN KARENA PERTANYAAN KITA TERJAWAB,
      MELAINKAN KARENA PEKERJAAN TUHAN TERLAKSANA MELALUI KITA.

  Yohanes 9:1-41

Tidak ada komentar:

Posting Komentar