saya yang mengalami penderitaan ini. Kenapa bukan orang lain yang
lebih jahat? Atau, andaikan orang lain yang berdosa, mengapa saya
yang harus menanggung akibatnya? Pertanyaan-pertanyaan tidak
terjawab ini berpotensi membuat kita makin terpuruk dalam kesedihan
dan mengobarkan kemarahan karena merasa Allah berlaku tidak adil
atau menghukum kita terlalu berat. Selain itu, kita mungkin
kehilangan simpati terhadap orang yang kurang beruntung, menganggap
sudah selayaknyalah ia menanggung derita tersebut.
Ketika melihat orang yang buta sejak lahir, murid-murid Yesus
menanyakan hal yang sama: Mengapa ia menderita? Penderitaan ini dosa
siapa? Jawaban Yesus mencengangkan. Penderitaan si orang buta bukan
akibat dosa siapa pun. Hal itu diizinkan Tuhan dengan tujuan.
Peristiwa Yesus mencelikkan matanya menjadi salah satu bukti bahwa
Yesus adalah Mesias (ayat 32-33). Sebuah kesaksian yang kuat di
tengah tekanan orang Farisi yang membutakan hati dan menolak
percaya. Apa kondisi yang harus ada agar pekerjaan Allah ini
dinyatakan? Kita tahu jawabnya: orang ini harus terlahir buta.
Mungkin saat ini Anda mengalami penderitaan yang bukan karena
kesalahan Anda. Mungkin tidak ada mukjizat yang terjadi. Tidak pasti
juga sampai kapan Anda harus menanggung derita itu. Hendaknya Anda
tidak terus terpuruk dalam kesedihan. Tuhan tidak pernah keliru.
Dengan kepercayaan yang teguh, mohonlah Tuhan menyatakan
pekerjaan-pekerjaan-Nya di dalam dan melalui tiap situasi yang Anda
alami. --HEM
SUKACITA DIPEROLEH BUKAN KARENA PERTANYAAN KITA TERJAWAB,
MELAINKAN KARENA PEKERJAAN TUHAN TERLAKSANA MELALUI KITA.
Yohanes 9:1-41
lebih jahat? Atau, andaikan orang lain yang berdosa, mengapa saya
yang harus menanggung akibatnya? Pertanyaan-pertanyaan tidak
terjawab ini berpotensi membuat kita makin terpuruk dalam kesedihan
dan mengobarkan kemarahan karena merasa Allah berlaku tidak adil
atau menghukum kita terlalu berat. Selain itu, kita mungkin
kehilangan simpati terhadap orang yang kurang beruntung, menganggap
sudah selayaknyalah ia menanggung derita tersebut.
Ketika melihat orang yang buta sejak lahir, murid-murid Yesus
menanyakan hal yang sama: Mengapa ia menderita? Penderitaan ini dosa
siapa? Jawaban Yesus mencengangkan. Penderitaan si orang buta bukan
akibat dosa siapa pun. Hal itu diizinkan Tuhan dengan tujuan.
Peristiwa Yesus mencelikkan matanya menjadi salah satu bukti bahwa
Yesus adalah Mesias (ayat 32-33). Sebuah kesaksian yang kuat di
tengah tekanan orang Farisi yang membutakan hati dan menolak
percaya. Apa kondisi yang harus ada agar pekerjaan Allah ini
dinyatakan? Kita tahu jawabnya: orang ini harus terlahir buta.
Mungkin saat ini Anda mengalami penderitaan yang bukan karena
kesalahan Anda. Mungkin tidak ada mukjizat yang terjadi. Tidak pasti
juga sampai kapan Anda harus menanggung derita itu. Hendaknya Anda
tidak terus terpuruk dalam kesedihan. Tuhan tidak pernah keliru.
Dengan kepercayaan yang teguh, mohonlah Tuhan menyatakan
pekerjaan-pekerjaan-Nya di dalam dan melalui tiap situasi yang Anda
alami. --HEM
SUKACITA DIPEROLEH BUKAN KARENA PERTANYAAN KITA TERJAWAB,
MELAINKAN KARENA PEKERJAAN TUHAN TERLAKSANA MELALUI KITA.
Yohanes 9:1-41
Tidak ada komentar:
Posting Komentar