masanya, dan judul itu sering digunakan sebagai plesetan. Dengan
latah kita juga berkata: "orang Kristen juga manusia" atau "pendeta
juga manusia" artinya masih rentan terhadap dosa. Di satu sisi,
memang benar sebagai manusia kita tak boleh pongah karena kita masih
dapat jatuh dalam dosa. Di sisi lain, kerap ungkapan itu dijadikan
dalih untuk membenarkan pelanggaran.
Alkitab menentang keras kompromi terhadap dosa. Keinginan daging,
yang membuahkan dosa dan berbagai tindak kejahatan (ayat 19-21, 26),
bertentangan dengan keinginan Roh Tuhan (ayat 17). Misalnya saja:
hidup yang dikuasai nafsu bertolak belakang dengan pengendalian
diri; perseteruan tidak sejalan dengan kasih; kepentingan diri
sendiri dan kemurahan adalah dua sikap yang kontras. Mengikuti
keinginan Roh tidak dapat dikompromikan dengan keinginan daging.
Paulus mengingatkan, ini tidak sama dengan sekadar memenuhi hukum
Taurat (ayat 18). Hukum menunjukkan apa yang salah, Roh menuntun
orang melakukan apa yang benar. Tidak ada hukum yang menentang
pimpinan Roh, karena Roh pasti menuntun pada kebenaran (ayat 23).
Di tengah berbagai situasi yang mengundang kompromi dengan dosa,
kita perlu terus-menerus menyadari identitas kita sebagai milik
Kristus. Tidak cukup kita menyadari apa yang salah, tetapi juga
melakukan apa yang benar, apa yang seturut dengan keinginan Roh
Tuhan. --BER
KATAKAN YA PADA ROH DAN TIDAK PADA DOSA.
KEDUANYA TIDAK MUNGKIN DIPERSATUKAN.
Galatia 5:16-26
latah kita juga berkata: "orang Kristen juga manusia" atau "pendeta
juga manusia" artinya masih rentan terhadap dosa. Di satu sisi,
memang benar sebagai manusia kita tak boleh pongah karena kita masih
dapat jatuh dalam dosa. Di sisi lain, kerap ungkapan itu dijadikan
dalih untuk membenarkan pelanggaran.
Alkitab menentang keras kompromi terhadap dosa. Keinginan daging,
yang membuahkan dosa dan berbagai tindak kejahatan (ayat 19-21, 26),
bertentangan dengan keinginan Roh Tuhan (ayat 17). Misalnya saja:
hidup yang dikuasai nafsu bertolak belakang dengan pengendalian
diri; perseteruan tidak sejalan dengan kasih; kepentingan diri
sendiri dan kemurahan adalah dua sikap yang kontras. Mengikuti
keinginan Roh tidak dapat dikompromikan dengan keinginan daging.
Paulus mengingatkan, ini tidak sama dengan sekadar memenuhi hukum
Taurat (ayat 18). Hukum menunjukkan apa yang salah, Roh menuntun
orang melakukan apa yang benar. Tidak ada hukum yang menentang
pimpinan Roh, karena Roh pasti menuntun pada kebenaran (ayat 23).
Di tengah berbagai situasi yang mengundang kompromi dengan dosa,
kita perlu terus-menerus menyadari identitas kita sebagai milik
Kristus. Tidak cukup kita menyadari apa yang salah, tetapi juga
melakukan apa yang benar, apa yang seturut dengan keinginan Roh
Tuhan. --BER
KATAKAN YA PADA ROH DAN TIDAK PADA DOSA.
KEDUANYA TIDAK MUNGKIN DIPERSATUKAN.
Galatia 5:16-26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar